TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengungkap 7 Stereotip pada Hewan, yang Ternyata Salah!

Apa yang kita percaya tidak selalu benar

ilustrasi kungkang (Unsplash/Javier Mazzeo)

Dari waktu ke waktu, kita sering mendengar cerita-cerita mengenai hewan di sekitar kita. Baik melalui fabel, dongeng, atau bahkan serial kartun. Tanpa disadari, cerita tersebut membentuk pandangan kita terhadap hewan-hewan itu.

Namun ternyata tak semua stereotip yang kita berikan kepada mereka itu benar lho. Bahkan boleh dibilang, sebagian besarnya kurang tepat. Kira-kira apa sajakah itu? Simak berikut ini!

1. Rayap tidak bisa memakan batang pohon dengan cepat

ilustrasi rayap (Pexels/Jimmy Chan)

Jika kamu sering menonton serial kartun, kamu pasti tahu bahwa di sana rayap bisa menghabiskan batang pohon atau kayu dengan sangat cepat. Namun hal tersebut tidak benar-benar sesuai dengan kenyataan.

Dilansir laman Orkin, 60 ribu ekor rayap butuh waktu setidaknya enam bulan untuk menggerogoti balok kayu berukuran satu meter. Selain itu, rayap juga mengonsumsi makanan lain. Misalnya rumput, jamur, akar, dan lain-lain.

2. Apakah semut benar-benar pekerja keras?

ilustrasi kolonial semut (pexels.com/carlos pernalete tua)

Sebuah penelitian menemukan bahwa tidak semua semut pekerja keras. Pada tahun 2015, peneliti dari University of Arizona menandai 250 ekor semut Temnothorax rugatulus di Amerika Utara. 

Setelah pengamatan, peneliti menyimpulkan bahwa jenis semut yang berukuran besar tersebut menghabiskan setengah harinya untuk berdiam diri. Apa alasannya? Hipotesis penelitian menunjukkan bahwa semut-semut tersebut berperan sebagai penyalur makanan untuk para pekerja. Itulah kenapa mereka berdiam diri, menanti semut pekerja menghampirinya.

Baca Juga: Unik Banget! 5 Hewan Ini Memiliki Warna Ungu yang Indah

3. Apakah hiu haus akan darah?

ilustrasi ikan hiu (Unsplash/Gerald Schömbs)

Digambarkan dalam film bahwa hiu akan langsung datang ke tempat di mana ada darah yang menetes. Ternyata itu tidak sesuai dengan kenyataannya. Dilansir dari Science Focus, sensitivitas penciuman hiu hanya sedikit lebih baik daripada ikan lainnya. 

Ia dapat mendeteksi bau darah dengan ukuran 1/25 ppm. Itu setara dengan satu tetes darah di kolam renang kecil. Sedangkan lautan itu luas, jadi satu tetes saja tidak akan mengundang hiu, kecuali jika lokasi mereka dekat dengan keberadaanmu. 

4. Buaya bisa menangis, apakah benar?

ilustrasi buaya (unsplash.com/Balaji Malliswamy)

Pernahkah kamu melihat ada aliran air mata di sekitar wajah buaya? Reptil bertubuh besar itu disebut-sebut akan menangis saat melahap mangsanya. Namun apakah benar bahwa tangisan tersebut dikarenakan ia menyesal?

Jawabannya tidak. Science Daily mengatakan bahwa memang benar, air mata akan keluar ketika mereka mengunyah. Akan tetapi, hal ini terjadi karena rahang merangsang kelenjar air mata.

5. Sloth adalah binatang yang lambat, bukan malas

unsplash.com/Javier Mazzeo

Secara natural, sloth adalah hewan yang sangat lambat. Kecepatan paling tingginya adalah 0,24 kilometer per jam, menurut laman One Kind Planet. Saking jarangnya bergerak, bulu mamalia tersebut sampai ditumbuhi alga.

Tak hanya itu, metabolisme mereka pun sangat lambat, yaitu setengah dari kecepatan mamalia lain. Jadi, mereka sebenarnya tidak malas. Hanya saja, sloth memang terlahir lambat.

6. Babi sebenarnya tidak jorok

ilustrasi babi (unsplash/Kenneth Schipper Vera)

Babi sering dipandang sebagai hewan yang jorok dan kotor. Bagaimana tidak, mereka sering kali terlihat dilumuri oleh lumpur. Namun ternyata itu adalah cara babi untuk menjaga temperatur tubuhnya.

Mamalia satu ini tidak memiliki kelenjar keringat, sehingga mereka harus melepaskan panas di dalam tubuh dengan berguling-guling di lumpur. Tak hanya itu, kebiasaan tersebut juga dapat melindungi kulit mereka dari sengatan sinar matahari. 

Baca Juga: Seperti Tarzan, Ini 8 Anak yang Nyata Tumbuh Besar Bersama Hewan Liar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya