TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bisa Dilatih, Ini 5 Kecakapan Kecerdasan Emosional ala Goleman

#SainSeru Apakah kamu sudah memiliki semuanya?

Unsplash/thutra0803

Kecerdasan emosional adalah sesuatu yang tidak dapat kita abaikan. Karena kecerdasan emosional itulah yang menghasilkan perasaan intuitif dan akal sehat.

Goleman menuliskan gagasan Gardner dalam bukunya Emotional Intelligence perihal konsep lama tentang IQ yang hanya mencakup kecakapan linguistik dan matematika. Keduanya tidak menentukan keberhasilan seseorang di kelasnya, di kampusnya atau bahkan dalam dunia kerjanya. 

Kemudian Sternberg dan Salovey (ahli Psikologi terkemuka yang juga ikut mempopulerkan kecerdasan emosional) mengemukakan aspek kecerdasan yang lebih luas dan patut dirumuskan oleh manusia untuk mencapai kesuksesannya.

Yuk, simak kecakapan apa saja yang dapat kita asah untuk mengembangkan kecerdasan emosional!

1. Mengenali emosi diri

Unsplash/aaronburden

Gardner mengemukakan bahwa mengenali emosi diri adalah sebuah dasar kecerdasan emosional. Kemampuan mencermati perasaan diri sendiri akan membawa kita dalam kepekaan terhadap apa yang tengah kita rasakan. Kepekaan tersebut akan mempengaruhi keputusan-keputusan yang harus kita ambil, mulai dari pekerjaan apa yang akan kita ambil dan siapa yang akan kita nikahi.

Jika kita tidak mengenali emosi diri sendiri, keputusan yang terproses lewat bagian neokorteks otak tidak terwarnai dengan kepekaan, baik diri sendiri maupun sosial, seperti penderita aleksitimia (tidak memiliki emosi). Mereka bukannya tidak memiliki emosi seperti yang diartikan menurut bahasa yunani-nya. Namun penderita aleksitimia kesulitan mengenali emosinya sendiri.

Ketika dia menangis dan mereka akan kelabakan ketika ditanya apa sebabnya mereka menangis.

Mereka sama sekali tidak menguasai keterampilan dasar kecerdasan emosional yaitu kesadaran diri, yaitu mengetahui apa yang dirasakan ketika emosi bergejolak dalam diri kita.

Nah, sudahkah kita mengenal dan menyadari emosi diri?

Baca Juga: Mengapa Kecerdasan Emosional Lebih Penting Daripada IQ?

2. Mengelola emosi

Unsplash/antenna

Menangani emosi (baik positif maupun negatif) yang tengah bergejolak dalam diri kita agar dapat terungkap dengan pas adalah kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri.

Orang yang gagal dalam mengelola emosi mereka (perasaan cemas, marah, tersinggung) akan terus menerus bertarung melawan perasaan negatif mereka. Sementara mereka yang pandai mengelola emosinya akan lebih cepat bangkit dari sebuah permasalahan yang menjatuhkan mereka.

3. Memotivasi diri sendiri

Unsplash/santivedri

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Goleman bahwa menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal sangat penting dalam kaitannya untuk memberi perhatian, memotivasi diri sendiri, menguasai diri sendiri dan untuk berkreasi.

Memotivasi diri sendiri merupakan keunggulan emosional yang dapat membuat seseorang istimewa di tengah persaingan keras orang-orang yang memiliki keunggulan yang sama tingginya. Bedanya adalah tingkat ketahanan mereka.

Ketekunan mereka menghadapi berbagai ujian baik fisik maupun mental, serta kemampuan menghadapi kekecewaan hidup akan membentuk pribadi yang lebih tangguh dan unggul dalam berbagai bidang.

Orang-orang yang dapat memotivasi dirinya sendiri ini akan dapat mencapai tujuan/target hidupnya dengan lebih cepat dibanding orang-orang yang mengandalkan datangnya motivasi dari orang lain.

4. Mengenali emosi orang lain

Unsplash/amansks91

Goleman menyebutkan kemampuan mengenal emosi orang lain atau empati merupakan keterampilan bergaul yang juga bergantung pada kesadaran diri emosional. Orang-orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi atau yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain.

Sebagaimana yang sering terjadi dalam laporan neurologi bahwa perilaku-perilaku kejahatan dan ganjil termasuk dalam pertanda awal bahwa otaknya tidak memiliki basis berempati. 

Sebuah laporan pada tahun 1975 meninjau beberapa kasus pasien yang menderita luka tertentu di wilayah kanan lobus frontal sehingga memiliki cacat yang aneh, yaitu mereka tidak mampu memahami pesan emosional dalam nada suara orang lain. 

Jelas bahwa bagaimana seseorang bisa berlaku sangat jahat seperti psikopat, karena mereka tidak memiliki basis empati yang merupakan dasar dari kecerdasan emosional.
 

Baca Juga: Ini Tanda Alami Kamu Memiliki Kecerdasan Intrapersonal yang Tinggi!

Writer

Jihan Mawaddah

Knowledge seeker

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya