TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Jōmon, Periode Tertua yang Pernah Ada di Jepang

Sudah ada sejak zaman es dan lebih dari 10 ribu tahun!

rekonstruksi pedesaan era Jōmon di Prefektur Aomori, Jepang (unsplash.com/Kentaro Toma)

Jepang tentu memiliki banyak hal yang dipamerkan ke dunia, misalnya dalam hal kecanggihan teknologi, bahasa, budaya, kuliner, dan keindahan alam. Di sisi lain, Jepang memiliki periode sejarah yang mungkin paling purba yang pernah tercatat dengan lengkap di kawasan Asia Timur. Periode ini dinamakan Jōmon, waktu ketika Jepang masih dikuasai oleh manusia pemburu (akhir era Paleolitikum) dan hewan-hewan yang sudah punah.

Sebagai fakta, masih banyak sekali peninggalan periode Jomon yang selamat, khususnya barang keperluan sehari-hari yang lumayan awet. Pemerintah Jepang juga pernah membuat rekonstruksi suasana kehidupan penduduk Jomon purba di banyak kawasan di negeri matahari terbit ini. Bangsa asli Jomon kemungkinan sudah tidak ada lagi sekarang, namun ada sebuah suku yang secara umum diyakini sebagai keturunan Jomon, yaitu suku Ainu. 

Dari pengenalan singkat dan fakta cepat dari periode Jomon yang telah diulas di atas, memang masih banyak fakta yang dapat dibahas dari periode yang berumur sangat tua dan berjalan sangat lama ini. Kini, mari simak beberapa fakta lain Periode Jomon pada daftar berikut! 

1. Berjalan selama setidaknya 10 ribu tahun

ilustrasi Zaman Es (livescience.com/Mauricio Anton)

Periode Jomon secara umum dipercaya sudah mulai sejak sekitar tahun 14 ribu SM, meskipun ada yang mengatakan tahun 10 ribu SM karena menggunakan patokan yang berbeda. Satu hal yang pasti bahwa periode pertama Jepang ini dimulai pada akhir Zaman Es, era ketika gletser menjadi pemandangan yang paling umum di bumi. Para peneliti setuju bahwa Jomon berakhir pada tahun 300 SM karena digantikan oleh Periode Yayoi, menjadikan Jomon sebagai periode terlama sepanjang sejarah Jepang sekaligus Asia Timur!

2. Budaya dan komunitas pertama di Jepang

diorama aktivitas penduduk Jomon (commons.wikimedia.org/G41rn8)

Pada mulanya, orang-orang Jomon berasal dari daratan Asia yang menyeberang ke tanah purba Jepang ketika negara ini masih memiliki jembatan penyambung dengan benua Asia. Setelah Jepang menjadi pulau yang independen, penduduk Jomon mulai beradaptasi dengan pulau baru yang mereka tinggali dengan metode "berburu dan mengumpulkan" secara ekstensif. Semenjak bergantinya beberapa milenium, mereka mulai hidup menetap dan membangun desa-desa yang secara tidak langsung menjadi akar terbentuknya budaya pertama di Jepang. 

Baca Juga: 7 Misteri Tak Terpecahkan di Periode Kolonial dalam Sejarah Amerika

3. Mendapatkan nama dari pola lilitan 'kabel' pada karya seninya

contoh karya Jomon yang terkenal dengan pola seperti lilitan kabel/kawat (metmuseum.org)

Telah disebutkan dalam paragraf pembuka bahwa Jomon masih meninggalkan banyak sekali artefak (gerabah, patung, mata panah/tombak, perhiasan tubuh, dan sebagainya ) berusia ribuan tahun yang masih utuh dan awet hingga detik ini. Sesungguhnya, tanpa ditemukannya segala artefak tersebut, lembaran sejarah tertua di Jepang ini mungkin tidak memiliki nama atau memiliki nama lain. "Jōmon" sendiri mendapatkan namanya dari pola seperti lilitan kabel/kawat yang secara visual mudah dilihat pada beberapa jenis karya seni era Jomon, khususnya tembikar. 

4. Masa bercocok tanam baru dikenal di akhir periode

kegiatan bercocok tanam (unsplash.com/Maksym Ivashchenko)

Apabila biasanya kita memelajari bahwa aktivitas manusia purba adalah masa berburu dan kemudian masa bercocok tanam, hal tersebut sama halnya dengan Jomon, tapi pergantian waktu antara kedua masa tersebut terpaut luar biasa jauh. Sejak awal adanya Periode Jomon (14 ribu SM), penduduk di sana sudah mengenal kegiatan berburu dan mengumpulkan makanan. Yang mengejutkan, masa bercocok tanam ternyata baru dimulai pada tahun 900 SM, ketika peralatan pertanian yang cukup superior dari Korea tiba pertama kali di bagian barat daya Jepang.

Baca Juga: 10 Fakta tentang Hutan Aokigahara, Hutan Paling Menyeramkan di Jepang

Verified Writer

Juan A. Soedjatmiko

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan informasi atau kata dalam artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya