Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tesalonika adalah salah satu kota tua di Yunani yang terkenal akan situs bersejarah, keindahan alam/laut, dan kuliner. Menurut Lonely Planet, kota ini sudah ada sejak akhir abad ke-4 SM. Tesalonika ini pastinya telah melewati berbagai peristiwa penting di sepanjang sejarah kawasan Balkan, mulai dari pendiriannya oleh Alexander the Great selaku penguasa Makedonia, pendudukan oleh bangsa Romawi dan Romanisasi, hingga kemerdekaan Yunani modern dari Turki Ottoman.
Di samping fakta-fakta historis yang secara singkat diulas sebelumnya, Tesalonika memiliki sejumlah kisah penting yang menjadikan kota ini adalah kota istimewa Yunani yang memang berulang kali jatuh bangun. Apa saja fakta Kota Tesalonika yang mungkin jarang diketahui oleh kebanyakan orang? Silakan menyimak pembahasan berikut, ya!
1. Namanya didapat dari saudari tiri Alexander the Great
ilustrasi putri-putri Makedonia (shadowofthelion.com) Kota Tesalonika dibangun pada tahun 315 SM oleh Alexander The Great, penguasa Makedonia yang sempat berhasil menyebarkan pengaruh Yunani hingga ke Timur Tengah. Sebagai salah satu kota yang penting di kawasan Balkan, kota ini diberi nama dari seorang putri Makedonia, yaitu Thessalonike.
Dilansir Shadow of The Lion, namanya merupakan gabungan dari dua kata, 'thessaly' dan 'nike' yang bermakna 'kemenangan Thessaly' (Thessaly adalah suatu kawasan di Yunani Kuno). Ketika ibunya meninggal setelah melahirkan, Thessalonike dirawat oleh ibu Alexander sehingga menjadi seperti saudari tiri Alexander sendiri.
2. Lokasi peresmian Kristen sebagai agama nasional Kekaisaran Romawi Kuno
Rotunda Galerius, salah satu gereja tertua di Tesalonika (pixabay.com/dimitrisvetsikas1969) Yunani adalah salah satu provinsi terpenting dan paling tersohor bagi Kekaisaran Romawi Kuno di masa lalu. Secara historis, Kota Tesalonika adalah lokasi pertama ditetapkannya agama Kristen sebagai agama nasional kekaisaran tersebut sejak abad ke-4 M.
Dilansir History Today, proses penetapan tersebut secara resmi tertuang dalam Edict of Thessalonikki yang ditulis pada tahun 380 oleh tiga kaisar Romawi pada saat itu, yaitu Theodosius, Gratian, dan Valentinian II. Sayangnya, Edict of Thessalonikki hanya mengakui Kristen Nikea (berdasarkan Kredo Nikea beberapa dekade sebelumnya), sehingga mendiskriminasi aliran Kekristenan lain pada saat itu, seperti Arianisme.
3. Sempat memiliki komunitas Yahudi terbesar di Benua Eropa
Distrik Ladadika, dulunya salah satu pusat konsentrasi penduduk Yahudi di Tesalonika (commons.wikimedia.org/XeresNelro) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Banyak yang tidak mengira bukan bahwa Tesalonika adalah kota dengan konsentrasi masyarakat Yahudi terbesar di Eropa pada masa lalu. Memang mayoritas penduduk di kota ini sekarang adalah bangsa Yunani yang beragama Kristen Ortodoks. Sejak berabad-abad yang lalu, satu-satunya komunitas Yahudi yang menjadi mayoritas di Eropa berdomisili di Tesalonika. Maka dari itu, kota ini bahkan sempat memperoleh julukan 'Ibu dari Israel' atau 'Yerusalem di Balkan'.
Akan tetapi, peristiwa Holocaust (genosida terhadap umat Yahudi) yang digelar oleh pasukan Nazi Jerman merubah segalanya mulai abad ke-20. Menurut keterangan dari situs resmi United States Holocaust Memorial Museum, Tesalonika kehilangan sekitar 94 persen populasi Yahudi sejak peristiwa kelam tersebut, dan kembali menjadi kota yang kental dengan Kristen Ortodoks.
Baca Juga: 5 Dipping Sauce Terfavorit di Turki, Tak Hanya Hummus!
4. Kota kelahiran Mustafa Kemal Atatürk
Mustafa Kemal Atatürk, Bapak Bangsa Turki (pixabay.com/sezalkan) Tesalonika ternyata merupakan kota kelahiran Mustafa Kemal Atatürk. Dia adalah bapak bangsa Turki yang dihormati dan mungkin memiliki banyak kontroversi.
Atatürk lahir pada tahun 1881 di sebuah rumah bertingkat tiga di dekat pusat kota Tesalonika. Rumah tersebut kini menjadi Museum Ataturk yang menyimpan kenangan dan barang-barang peninggalan fisik dari pendiri Turki modern tersebut.