TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tidak Termakan Usia, Ini 5 Kota Romawi Kuno di Timur Tengah

Ada yang rusak berat karena ulah ISIS #IDNTimesScience

Palmyra, Suriah (unsplash.com/JOE Planas)

Serdadu Romawi yang dipimpin oleh Jenderal Pompey berhasil menguasai beberapa wilayah di Timur Tengah pada era pemerintahan Julius Caesar. Untuk menanamkan pengaruh dan bukti kekuasaan bangsa Romawi, pemerintah pusat merenovasi dan membangun kota-kota bergaya Romawi di sana yang sekarang menjadi daya tarik yang sangat unik.

Beberapa kota tersebut ada yang masih selamat sampai hari ini, serta menjadi cagar budaya atau bahkan masuk ke daftar Warisan Dunia UNESCO. Penasaran apa saja kota-kota Romawi yang cukup awet tersebut? Mari simak daftar singkat berikut!

1. Baalbek

Kuil Jupiter di Baalbek, Lebanon (pixabay.com/djedj)

Baalbek, yang diperkirakan sudah ditinggali sejak tahun 9000 Sebelum Masehi, adalah kota purba bangsa Fenisia di Lebanon yang kemudian sempat dikuasai oleh Alexander the Great dari Makedonia. Sejak tahun 15 SM, kota ini jatuh ke tangan Kekaisaran Romawi. 

Bangsa Romawi membantu Baalbek berkembang pesat melalui pembangunan jalan, akuaduk, dan banyak bangunan raksasa. Bahkan, kuil Jupiter yang dikonstruksi di sana menjadi kuil terbesar sepanjang sejarah Kekaisaran Romawi yang didedikasikan kepada Dewa Jupiter.     

Baca Juga: Memiliki Pengaruh Terbesar, Ini 11 Fakta Kekaisaran Persia Pertama  

2. Gerasa

Arch of Hadrian, Gerasa, Yordania (pixabay.com/Hisham_Zayadnh)

Gerasa di Yordania diyakini sudah ada sejak tahun 7500 SM yang sejak saat itu beberapa kali berpindah tangan. Mulai dari Makedonia, Kekaisaran Seleukia, dan Kerajaan Hasmonean. Setelah berhasil dikuasai oleh Kekaisaran Romawi, Gerasa mengalami periode "Zaman Keemasan" pada era pemerintahan Kaisar Trajan di abad ke-2 Masehi. 

Pada masa-masa tersebut, Gerasa mengalami perkembangan yang sangat pesat berkat pembangunan berbagai sarana publik yang masif oleh bangsa Romawi. Saat Kaisar Hadrian mengunjungi dan sempat tinggal di Gerasa untuk sementara waktu, Gerbang Hadrian atau "Arch of Hadrian" dibangun untuk merayakan kedatangan sang kaisar. 

3. Palmyra

pilar-pilar Romawi di Palmyra, Suriah (pixabay.com/andrelambo)

Kota yang berlokasi di tengah-tengah gurun Suriah ini akhirnya bisa maju dan meningkat perannya setelah kedatangan bangsa Romawi. Menjadi bagian dari provinsi Kekaisaran Romawi pada abad pertama Masehi, Palmyra berkembang menjadi kota penting penghubung perdagangan dengan beberapa negara, antara lain Persia, China, dan India. 

Agak berbeda dari kota yang lainnya, bangunan-bangunan di Palmyra merupakan gabungan arsitektur lokal Suriah, Yunani-Romawi, dan Persia. Beberapa struktur yang masih selamat adalah teater Romawi, kamp militer Diocletian, kuil Baal (dewa di Suriah Kuno), dan beberapa kuil lainnya. 

Kota kuno Palmyra ini pernah menjadi korban ISIS beberapa tahun yang lalu. Meskipun masih ada yang selamat, banyak bangunan yang mengalami kerusakan parah akibat pengeboman ISIS. 

4. Tirus

Arch of Hadrian, Tirus, Lebanon (livius.org)

Kota purba bangsa Fenisia ini sebenarnya sudah cukup maju dan makmur ribuan tahun yang lalu sebelum bangsa Romawi datang ke Lebanon. Namun, Tirus beberapa kali hancur setiap terjadi penjajahan oleh banyak bangsa, yang salah satunya adalah Makedonia. Pada tahun 64 SM, kota ini diambil alih oleh bangsa Romawi.

Tirus dibangkitkan kembali dari reruntuhan oleh Romawi melalui pembangunan banyak jalan, monumen, dan akuaduk, yang masih bisa dilihat sampai sekarang. Salah satu monumen ikonik di Kota Tirus adalah "Arch of Hadrian".

Baca Juga: 6 Fakta Seputar Caligula, Kaisar Romawi Gila yang Terobsesi Jadi Dewa

Verified Writer

Juan A. Soedjatmiko

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan informasi atau kata dalam artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya