Semakin Jarang Dibahas, Ini 5 Monarki Prakolonial di Amerika Selatan
Nomor 5 paling terkenal sekaligus terakhir! #IDNTimesScience
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Amerika Selatan populer dengan Festival Rio dan Sungai Amazon di Brazil, sepak bola, atau keindahan alam yang lainnya. Negara-negara modern di sana kebanyakan menggunakan bahasa Spanyol atau Portugis sebagai bahasa resmi karena pengaruh pos-kolonialisme.
Sebelum kedatangan Bangsa Eropa, terdapat banyak peradaban kuno penduduk asli Amerika Selatan yang berkembang, bahkan ada yang sempat membentuk kerajaan. Apa saja monarki besar di sana sebelum era kolonialisme? Yuk, simak daftar berikut!
Baca Juga: 5 Kota Kuno dan Istimewa di Afghanistan, Menyimpan Sejarah
1. Kekaisaran Tiwanaku
Kekaisaran Tiwanaku berdiri pada awal abad ke-3 Masehi di dekat Danau Titicaca, area yang sebenarnya sudah ditinggali dan berkembang sejak beberapa abad sebelumnya. Di masa kejayaannya, wilayah monarki ini merentang dari pantai Peru sampai ke utara Chile.
Peradaban Tiwanaku yang terkenal akan seni dan arsitekturnya membawa pengaruh yang besar ke bangsa-bangsa penguasa selanjutnya. Salah satu mahakarya yang disegani dan terkenal adalah Kalasasaya, kompleks luas yang dimanfaatkan sebagai ruang publik sekaligus tempat ritual keagamaan.
Kemampuan memotong batu raksasa dengan rapi dan presisi, serta ukiran-ukiran batu berlukis merupakan bukti kemajuan dan kepandaian bangsa Tiwanaku. Selain itu, para pengrajinnya mampu menghasilkan banyak karya seni lainnya, antara lain tembikar, perhiasan, patung, dan tekstil berornamen.
Sayangnya, Kekaisaran Tiwanaku bubar pada sekitar tahun 1000 setelah diserang oleh bangsa Aymara. Tidak lama kemudian, Kota Tiwanaku akhirnya juga ditinggalkan kemungkinan karena kekeringan tanah yang parah.
Baca Juga: Tidak Hanya Mesir Kuno, Ini 5 Kerajaan Tua Lainnya di Afrika Utara
Apakah sudah tahu atau setidaknya pernah mendengar Machu Picchu? Keajaiban Dunia tersebut merupakan salah satu peninggalan terbesar peradaban Inka. Kekaisaran Inka sebenarnya merupakan perkembangan dari sebuah kerajaan kecil bangsa Inka yang hanya berpusat di Cusco, Peru. Ketika meningkat pesat hingga menjadi monarki raksasa, bangsa Inka menguasai wilayah mulai dari Kota Quito di utara sampai Santiago di selatan.
Berdiri pada abad ke-15 Masehi, kekaisaran ini adalah yang terbesar dan terkuat di Amerika Selatan pada saat itu. Setelah berhasil menguasai beberapa bangsa lainnya, seperti Aymara dan Chimor, bangsa Inka memperoleh banyak keuntungan dalam aspek ekonomi, budaya, seni, arsitektur, dan lain-lain. Produksi barang-barang berharga, tekstil, kerajinan besi, dan keramik juga lebih unggul dari peradaban-peradaban sebelumnya.
Yang sangat disayangkan, orang-orang Inka hanya bisa memperoleh segala kenikmatan tersebut dalam waktu yang singkat. Pada abad ke-16, bangsa Spanyol pimpinan Francisco Pizarro datang ke Amerika Selatan dan menaklukan Kekaisaran Inka. Selain faktor penjajahan, kekaisaran ini juga gagal bertahan karena pemberontakan internal dan epidemi yang dibawa oleh orang-orang Eropa.
Beberapa peninggalan arsitektur dan seni bangsa Inka masih banyak yang selamat sampai sekarang. Selain Machu Picchu, terdapat Benteng Sacsayhuaman dan Kuil Coricancha yang dengan mudah ditemukan di Cusco.
Nah, itulah lima peradaban kuno yang berhasil membentuk kerajaan atau kekaisaran di Amerika Selatan. Hal tersebut menjadi bukti betapa kayanya budaya penduduk asli di sana. Semoga informasi ini dapat menambah wawasanmu, ya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.