TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Arkeolog Swedia Temukan Bukti Pembantaian di Abad Ke-5

#SainSeru: Kerangka yang ditemukan menunjukkan tanda-tanda tindakan kekerasan dan brutal

bbc.com

Oland, IDN Times - Arkeolog Swedia telah menemukan bukti pembantaian abad ke-5 di wilayah tenggara Pulau Oland. Penemuan ini ditulis dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Antiquity. Pada makalah itu, tim menulis tentang serangan yang terjadi 1.500 tahun silam di Sandby Borg.

1. Kerangka yang ditemukan menunjukkan adanya tindakan brutal

firenewsfeed.com

Diwartakan BBC, Forbes dan Guardian pada Kamis (26/4/2018), puluhan mayat ditemukan di benteng berdinding dan tubuh mereka dibiarkan membusuk. Semua korban tewas setelah mengalami perlakuan brutal. Pemimpin tim, Helena Victor menjelaskan beberapa korban pembantaian ini ditemukan di dalam benteng yang berisi puluhan rumah. Sebagian lainnya ditemukan di jalanan.

Para arkeolog menemukan jasad tubuh yang dipenggal, mengalami trauma karena benturan benda tumpul di bagian kepala, bahkan satu jasad diketahui tewas karena jatuh ke perapian. Bahkan mayat bayi yang baru lahir ditemukan diantara jasad-jasad itu.

2. Bukan hanya satu, di lokasi ini ditemukan puluhan jasad dengan bukti kekerasan

bbc.com

Para pelaku pembantaian masih tidak diketahui. Namun pembantaian terjadi selama periode migrasi yang bergejolak. Kemungkinan ketika kekaisaran Romawi Barat runtuh dan Hun menyerang. Pulau Baltik d Oland tidak pernah di bawah pemerintahan Romawi.

Pihak berwenang sempat meminta staf di Museum Kalmar Lans untuk memeriksa daerah penemuan itu. Awalnya situs itu diketahui setelah para pemburu harta karun menemukan barang-barang di lokasi itu. 

3. Pada tiga hari penggalian pertama, arkeolog menemukan dinding-dinding benteng. Beberapa hari setelah itu barulah ditemukan jasad manusia

bbc.com

Pada penggalian pertama yang hanya berlangsung selama tiga hari, ditemukan dinding-dinding rumah. Kemudian tim menemukan sisa-sisa jasad manusia. Penggalian sendiri dilakukan pada tahun 2011. Sejak saat itu, dua rumah berhasil digali dan ditemukan secara utuh berikut 6 rumah tambahan. Pembantaian yang dilakukan ini diyakini mengakhiri kehidupan di kawasan permukiman itu.

Helena Victor mengatakan mayat-mayat di rumah ini menjadi pertanda jika sejak zaman dulu, prosesi pengurusan jenazah biasanya dikremasi atau dikuburkan dan bukan ditinggalkan di rumah penduduk. Di era itu penduduk desa biasanya tinggal di luar benteng dan baru akan berlindung saat ada bahaya. 

Verified Writer

IAKT

Go with the flow

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya