Sering Dibunuh, Populasi Orang Utan di Kalimantan Tinggal Sedikit
Ulah siapa ini? Sedih tahu...
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebih dari 100 ribu ekor orang utan Borneo telah terbunuh dalam kurun waktu 16 tahun. Populasi hewan langka itu disebut-sebut telah menyusut lebih dari setengahnya. Jika tidak dilestarikan, orang utan Borneo terancam punah.
Dikutip dari BBC dan Washington Post, sebuah jurnal terkini biologi yang dipublikasikan pada Kamis (15/2/2018) menyebutkan dalam kurun waktu tahun 1999 hingga 2015, jumlah populasi orang utan terus menyusut hingga lebih dari 100 ribu ekor.
Para periset memperkirakan saat ini ada 17 hingga 100 ribu orang utan Borneo yang tersisa. Di tahun 2050, diprediksi populasi orang utan akan menyusut sekitar 45.300 ekor karena kerusakan habitat.
1. Menyusutnya area hutan, munculnya pabrik-pabrik dan penebangan liar menjadi biang keladi menyusutnya populasi orang utan
Menyusutnya area hutan karena penebangan kayu, pertambangan, keberadaan pabrik dan kelapa sawit menjadi penyebab utama semakin menurunnya populasi orang utan di pulau Borneo. Pulau Borneo sendiri terletak di Kalimantan dan Malaysia.
Selain karena menyusutnya area hutan, para peniliti percaya jika sejumlah orang utan disembelih dan tewas karena terlibat konflik dengan manusia.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.