Fakta Ubur-Ubur Bluebottle, Muncul di Pantai Parangtritis
Apakah hewan ini berbahaya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bermunculan di tepi Pantai Parangtritis, tim SAR mengimbau wisatawan agar berhati-hati dengan ubur-ubur bluebottle. Hal ini seiring dengan peristiwa sengatan yang terjadi baru-baru ini.
Nah, agar lebih waspada, ada baiknya mengenal jenis hewan satu ini. Apa bahaya ubur-ubur bluebottle? Lalu, apa yang perlu dilakukan ketika terserangat atau melihat ubur-ubur tersebut?
Apa itu ubur-ubur bluebottle?
Bluebottle sejatinya bukanlah ubur-ubur, tetapi siphonophore alias sebuah koloni dengan empat organisme atau polip yang termodifikasi alias zooids, melansir Oceana. Organisme dalam zooids umumnya bergantung satu sama lain untuk bertahan hidup.
Nah, salah satu bagian dari koloni ini adalah pneumatophore. Ini merupakan kantung berisi gas dan berwarna yang dapat mengapung di permukaan air. Bagian lainnya adalah dactylozooids yang merupakan tentakel. Bagian ini berfungsi untuk mendeteksi dan mencari makanan.
Makanan yang didapatkan nantinya akan disalurkan menuju polip pencernaan atau gastrozooids. Sementara, polip lainnya bernama gonozooids memegang peran bereproduksi.
FYI, bagian pneumatophore bluebottle bisa mengembang seperti buah pir dengan lingkar hingga 15 cm, lho. Sebagian besar bagian bluebottle berwarna biru, tetapi ada juga yang punya aksen hijau atau merah muda, melansir Australian Museum.
Bluebottle sendiri termasuk dalam filum Cnidaria yang meliputi karang dan anemon laut. Saudara satu filum dari makhluk ini ada By-the-wind-sailor (Velella) dan Porpita pacifica biru hijau.
Baca Juga: Selain Kerang, 7 Hewan Laut Ini Juga Memiliki Cangkang
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Fakta Ubur-ubur yang Jarang Diketahui, Bisa Bersinar!