TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Berbalut Mitos Tentang Angpau di Hari Imlek, Sudah Tau?

Selamat hari raya Imlek!

pixabay.com/gregorypalmer

Angpau adalah salah satu hal identik yang biasa dinantikan oleh orang-orang saat perayaan Imlek. Bagaiamana tidak, isi nominal sebuah angpau bisa dikatakan sebagai rezeki mendadak. Bahkan, bukan hanya orang keturunan Tionghoa saja yang mengharapkan angpau.

Nah, di bawah ini ada lima fakta unik berbalut mitos perihal angpau yang menarik untuk diketahui. Yuk, cari tahu bersama.

1. Ketahui asal usul angpau dulu

pixabay.com/ida20150101

Berbeda dengan zaman sekarang. Pada zaman Dinasti Qin, para orang tua mengikat uang koin dengan benang merah yang bertujuan untuk mengusir roh jahat.

Barulah semenjak bangsa Tiongkok mengenal teknologi printing, mereka menggunakan amplop merah sebagai pengganti benang. Uang koinnya pun diganti dengan sejumlah nominal uang.

Baca Juga: 7 Simbol Imlek yang Sarat Makna, dari Angpau sampai Lampion

2. Asal muasal istilah angpau

pixabay.com/ida20150101

Asal muasal kata angpau dipercaya dari kosakata chinese, yaitu hong bao. Hong yang dalam bahasaIndonesia adalah merah dan bao yang berarti menutupi atau membungkus. Kemudian, masyarakat Hokkien menyebutnya dengan angpau. Sehingga masyarakat luas pun ikut menyebutnya sebagai angpau.

3. Gak semua amplop berisi uang dapat disebut angpau

pixabay.com/ida20150101

Masyarakat non Tionghoa sering mengidentikkan uang di dalam amplop semuanya bernama angpau. Padahal, tidak semua demikian.

Ciri angpau yang paling mudah adalah amplopnya berwarna merah atau warna terang, serta diberikan saat momen bahagia, seperti Imlek dan pernikahan.

Sedangkan saat acara kematian, masyarakat Tionghoa tidak menyebut uang dalam amplop sebagai angpau, melainkan uang duka. Jadi, jangan keliru, ya.

4. Isi nominal dalam angpau

pixabay.com/TheDigitalWay

Selanjutnya adalah bagaimana pemberian nominal dalam angpau. Poin ini kini sudah tidak diperhitungkan oleh kebanyakan orang.

Pemberian angpau sebenarnya berdasarkan momen dimana uang itu dibagikan.
Jika suasana bahagia seperti Imlek, ulang tahun, dan pernikahan maka jumlah nominal yang diberikan adalah genap. Hal ini karena angka genap merupakan angka kebahagiaan. Namun, jika masa berduka seperti kematian, maka nominal yang diberikan adalah ganjil.

Baca Juga: 7 Fakta Unik Perayaan Imlek, Sarat Makna dan Cerita Tradisional

Verified Writer

Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya