4 Jenis Kerusakan Pangan yang Wajib Kamu Tahu
Gara-gara salah penyimpanan nih!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makanan adalah salah satu hal menarik untuk dibicarakan karena makanan merupakan salah kebutuhan pokok manusia. Makanan tidak hanya difungsikan sebagai pengisi energi bagi tubuh manusia tapi juga berkaitan dengan kesehatan tubuh manusia.
Pentingnya makanan dalam kehidupan membuat kita lebih peduli dengan bahan pangan apa yang kita makan.
Dalam menjaga bahan pangan agar tetap awet dan dapat dikonsumsi, sering kali kita menyimpannya begitu saja tanpa tahu kalau sebenarnya metode penyimpanan yang kita gunakan tidak sesuai dengan karakternya. Sehingga bukanya awet, bahan pangan justru mengalami proses perusakan atau pembusukan.
Berikut adalah 4 jenis kerusakan pangan yang terjadi karena kesalahan dalam penyimpanan.
1. Freezing Injury
Freezing injury adalah kerusakan pada buah atau sayuran yang disimpan dalam suhu di bawah titik beku. Titik beku penyimpanan buah berkisar antara -3 derajat celcius hingga -1 derajat celcius. Sedangkan untuk sayuran titik beku penyimpanan berkisar antara -1,5 derajat celcius hingga -0,5 derajat celcius.
Karakteristik buah atau sayuran yang akan disimpan perlu diperhatikan juga, karena kalau tidak buah atau sayuran dapat mengalami kerusakan pada saat penyimpanan. Setiap buah dan sayuran memiliki suhu atau temperatur ideal yang cocok dalam penyimpanan.
Misalnya saja seperti apel, untuk menyimpan apel dalam mesin pendingin suhu yang diperlukan berkisar antara -1 hingga 4,5 derajat celcius dengan masa simpan selama 3-8 bulan.
Sedangkan paprika berkisar antara 7 hingga 10,5 derajat celcius dengan masa simpan selama 2-3 minggu.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.