Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Rebahan sering kali dianggap sebagai sesuatu yang kurang bermanfaat. Kamu pasti sering dimarahi oleh orang tua karena rebahan. Padahal, ada studi yang mempelajari jika terdapat perbedaan cara berpikir kamu ketika rebahan dan berdiri.
Perbedaan cara berpikir ini juga mengubah cara kamu mempersepsikan apa yang terjadi di sekeliling kamu. Berikut pembahasan tentang perbedaan cara kamu berpikir.
1. Berpengaruh ke keseimbangan tubuh
Ilustrasi menyeimbangkan tubuh (unsplash.com/Aziz Acharki) Ketika kamu sedang rebahan, ada nyamuk yang mengganggu istirahat kamu. Tanpa harus selalu melihat ke mana arah nyamuk bergerak, kamu bisa memukul nyamuk tersebut tanpa harus menyakiti tubuhmu.
Proses berpikir ini memengaruhi bagaimana tubuh memposisikan diri. Otak kamu akan lebih menajamkan persepsi sentuhan di tubuh dibandingkan respons akibat pengaruh dari luar tubuh.
Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa kita lebih sulit untuk menentukan mesin getar mana yang mati duluan di tangan kiri atau kanan ketika kamu melipat tangan. Namun, ketika kamu menutup mata maka kamu lebih mudah untuk mengetahui di sebelah mana mesin yang mati duluan.
Baca Juga: 7 Cara Mimpi Indah saat Tidur Malam Ini, Terbukti Secara Ilmiah
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
2. Eksperimen dengan penutup mata
Ilustrasi mata tertutup (unsplash.com/Kirill Balobanov) Melansir PsyPost, Profesor Psikologi di Universitas McMaster David I. Shore melakukan penelitian tentang persepsi manusia akan stimulasi.
Penelitian ini meneliti kemampuan untuk merespons stimulasi dengan tangan yang terbuka dan terlipat ketiak mata ditutup. Hasilnya membuktikan bahwa manusia mampu meningkatkan persepsi mereka untuk mengetahui tempat stimulus berada.
Hasil yang sama juga dicapai ketika peserta penelitian berada di posisi merebah. Peserta penelitian mampu untuk memusatkan perhatian kepada apa yang terjadi pada tubuh mereka.
3. Penelitian dilakukan selama 20 tahun
Ilustrasi tentang penelitian (unsplash.com/Scott Graham) Shore tidak melakukan penelitian ini sendirian. Ia ditemani oleh dua peneliti lainnya yakni Emily Spry dan Charles Spence.
Penelitian ini memberikan hasil yang konsisten selama prosesnya. Hasil penelitian ini mengarahkan mereka kepada penelitian baru, yaitu apakah orientasi otak ketika tubuh sedang merebah merupakan momen ketika fungsi orientasi tubuh paling aktif.
4. Diteliti lebih jauh lagi
Ilustrasi telinga (unsplash.com/Jessica Flavia) Hasil penelitian sebelumnya membawa Shore dan kawan kawan untuk meneliti sistem keseimbangan tubuh. Mereka meneliti telinga yang bisa menjaga keseimbangan tubuh.
Cairan di dalam telinga bisa mengetahui orientasi sehingga tahu di mana arah atas berada. Jika terjadi masalah di dalam sistem keseimbangan, akan terjadi masalah kesehatan, seperti contohnya vertigo.
Baca Juga: Diperparah Pandemik, 8 Tips Ilmiah Anti Kebiasaan Menunda