TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Jenis Botol Plastik Minuman Kemasan, Selektif dalam Memilih

Wajib tahu untuk recycle sampah plastik kemasan

Ilustrasi memilah sampah (pexels.com/JuliaMCameron)

Penggunaan wadah plastik sudah menjadi pilihan utama dalam mengemas berbagai jenis makanan dan minuman. Dalam kesehariannya kita bisa menemukan bentuk kemasan berbahan plastik yang beragam dan juga ketebalan plastik yang berbeda pula dan tidak semua jenis plastik aman digunakan untuk wadah konsumsi.

Sering kali kita menemukan simbol yang menunjukkan jenis botol plastik yang digunakan dalam minuman kemasan. Namun apa aja sih pengertian dari simbol-simbol yang tertera di bawah kemasan itu? Yuk, cari tahu di bawah ini!

1. PET (Polyethylene terephthalate)

Ilustrasi plastik PET (instagram.com/milc_network)

PET merupakan simbol daur ulang dengan kode angka 1 dan kode PET pada bagian bawah botol plastik kemasan. Karakteristik dari jenis plastik ini adalah transparan bening. Botol PET biasa digunakan dalam kemasan air mineral, minuman, minyak goreng dan bumbu-bumbu masakan lainnya.

Jenis yang berasa dari bahan Polyethylene terephthalate ini hanya bisa digunakan satu kali pakai saja dan sangat tidak disarankan dipakai berulang. Hal ini dikarenakan lapisan polimer dapat menghasilkan zat karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker jika digunakan dalam jangka panjang.

2. HDPE atau PEDH (High density polyethylene)

Ilustrasi plastik HDPE (instagram.com/cerdiksehat)

Bahan yang memiliki kode daur ulang angka dua dan bertuliskan HDPE atau PEHD ini terbuat dari high density polyethylene. Karakteristik yang dimiliki plastik jenis ini adalah lebih keras, kuat, dan apabila ditekan tidak kembali ke bentuk semula.

Bentuk plastik yang lebih tebal ini membuatnya lebih tahan terhadap suhu tinggi dan biasa ditemukan pada botol galon air minum, sampo, detergen, dan kemasan tebal lainnya. Jenis plastik ini cukup aman digunakan berulang kali namun tetap direkomendasikan sekali pakai untuk menghindari zat negatif antimon trioksida.

Baca Juga: Fakta Sejarah Plastik, Penemuan Besar Penuh Polemik

3. PVC (Polyvinyl chloride)

Ilustrasi plastik PVC (instagram.com/pastibutuh_id)

Jenis PVC memiliki kode angka 3 di tengah simbol recycle dengan tulisan v atau PVC dan terbuat dari bahan polyvinyl chloride yakni jenis plastik yang tergolong sulit didaur ulang.

Kandungan DEHA atau Dietil Hidroksil Amina, pada jenis plastik ini sangat berbahaya jika digunakan untuk mengemas bahan konsumsi seperti makanan dan minuman.
Plastik PVC sering digunakan untuk pipa air, kabel listrik, plastik pembungkus mainan, taplak meja plastik, dan lain-lain.

4. LDPE (Low density polyethylene)

Ilustrasi plastik PP (instagram.com/tokolapakunik)

Jenis plastik yang terbuat dari bahan low density polyethylene ini memiliki kode nomor 4 dengan tulisan LDPE atau PE-LD. Plastik ini berkarakter elastis, tahan lama, kuat, fleksibel, dan dapat digunakan berulang kali. Namun jenis LDPE ini sangat sulit untuk diurai.

Kode plastik ini bisa ditemukan pada kantong kresek, plastik sampah, tas belanja hingga bungkus makanan. Bahan ini aman digunakan sebagai wadah makanan karena sulit bereaksi kimia dengan makanan yang dikemas dalam plastik ini.

5. PP (Polypropylene)

Ilustrasi plastik PP (instagram.com/mikapackaging1505)

Kode bernomor 5 pada plastik jenis polipropylene ini memiliki karakteristik sangat kuat, aman digunakan pada suhu panas dan ringan. Bahan ini tergolong baik digunakan sebagai wadah makanan dan sering dijumpai pada kemasan botol sirup, kotak yogurt, sedotan plastik, cup minuman, bahkan botol minum untuk bayi.

Meskipun aman digunakan dalam berbagai kemasan, plastik jenis PP (Polypropylene) ini cukup sulit didaur ulang dan dianjurkan untuk digunakan secara bijak.

6. PS (Polystyrene)

Ilustrasi plastik PS (instagram.com/tokoasiajayapsp)

Jenis polystyrene ini bisanya dijual dengan harga yang cukup murah dengan kode plastik nomor 6 dan kode bertuliskan PS pada logonya. Plastik ini biasa digunakan dalam kemasan minuman dan kemasan styrofoam, tempat minum sekali pakai seperti sendok, garpu gelas bahkan bisa untuk bahan bangunan (flooring).

Jenis bahan ini harus dihindari karena sangat berisiko bagi kesehatan tubuh yakni berbahaya untuk otak, mengganggu reproduksi wanita dan pemicu kanker. Polimer aromatik yang terdapat pada polystyrene bisa mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan bila bersentuhan langsung.

Baca Juga: Fakta Sejarah Plastik, Penemuan Besar Penuh Polemik

Verified Writer

Mega Ansav

Waspada dulu, tenang kemudian

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya