TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Jatuh Cinta Bikin Bodoh? Inilah 5 Alasan Secara Sosiologi

Awas jangan sampai terbodohi rasa cinta, lho! 

pixabay.com/3194556

Jatuh cinta memang selalu memberi sejuta rasa yang tak bisa terduga. Bahkan bisa melakukan hal bodoh sekalipun karena dua orang yang sedang dimabuk asmara sangat susah menggunakan logikanya dalam berpikir maupun bertindak. Maka bagi sepasang kekasih yang sedang dilanda cinta, segala sesuatu hukumnya boleh dengan atas nama cinta.

Untuk membuktikan hal tersebut, di bawah ini terdapat lima alasan secara sosiologi yang menjelaskan bahwa jatuh cinta dapat menyebabkan seseorang menjadi bodoh dalam bertingkah laku. Yuk deh langsung simak, ya!

1. Tindakan afektif 

pixabay.com/StockSnap

Menurut Max Webber, tindakan afektif adalah tindakan yang didominasi oleh perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Tindakan afektif sifatnya spontan, tidak rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari individu. Maka ketika seseorang sedang jatuh cinta akan banyak sekali tindakan-tindakan bodoh yang tak terduga terjadi secara spontan atas dasar rasa emosional, yakni perasaan cinta.

Baca Juga: Percaya Cinta Sejati, 5 Zodiak yang Jatuh Cinta Sekali Seumur Hidup 

2. Interaksi secara intens 

pixabay.com/Free-Photos

Pada dasarnya interaksi sosial ialah hubungan timbal balik antar individu, individu dan kelompok, serta antarkelompok. Lebih lanjut dari itu menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial dapat terwujud jika memenuhi dua syarat utamanya yaitu kontak dan komunikasi.

Kemudian dalam konteks jatuh cinta, maka dua individu yang sedang jatuh cinta akan melakukan interaksi secara intens baik interaksi dengan kontak fisik secara langsung maupun interaksi dengan kontak tidak langsung seperti menggunakan HP. Kuatnya interaksi yang terjadi akan membuat keduanya sangat dekat baik fisik maupun batin. Sehingga dapat berakibat pada munculnya tindakan bodoh yang mengatasnamakan cinta sebagai buah hasil dari interaksi yang intens tersebut.

3. Terjadinya sugesti 

pixabay.com/cocoparisienne / 2683 foto

Masih menurut Soerjono Soekanto, sugesti merupakan pengaruh atau pandangan yang diberikan satu pihak kepada pihak lain, sehingga ada proses saling mempengaruhi dan menerima pandangan tersebut tanpa berpikir panjang. Yang mana dalam konteks jatuh cinta yakni dua orang yang saling tulus mencintai artinya menerima segala pemberian orang yang terkasih, termasuk pengaruh untuk bersikap maupun bertindak secara bodoh.

4. Terjadinya imitasi hingga identifikasi 

pixabay.com/vait_mcright

Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa imitasi merupakan tindakan meniru orang lain, baik sikap, tingkah laku, maupun penampilan fisiknya. Sedangkan identifikasi adalah bentuk lanjutan dari proses imitasi dan sugesti yang memiliki pengaruh yang sangat kuat. Di mana identifikasi yaitu kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain, umumnya orang yang diidolakan.

Maka hubungannya dengan konteks jatuh cinta ialah saat seseorang yang sangat jatuh cinta pada kekasihnya maka seseorang tersebut akan mengidolakan kekasihnya itu dengan mengikuti kehidupan kekasihnya secara utuh, bahkan suatu hal bodoh sekalipun akan diikuti olehnya, lho

Baca Juga: 5 Tanda Kuat Jika Kamu Termasuk Orang yang Mudah Jatuh Cinta, Cek Yuk!

Verified Writer

Melinda Fujiana

Instagram : @melindaf__ Wish ur day always shine as a star!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya