TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Bentuk Kerja Sama Hewan Beda Spesies yang Paling Aneh

Seperti apa sih kerja samanya?

ilustrasi kerja sama hewan (blogs.scientificamerican.com)

Dari bangku sekolah, kita sudah mempelajari apa yang dinamakan 'simbiosis'. Hubungan dan interaksi antara dua organisme yang berbeda ini merupakan sesuatu yang unik. Ada yang saling membantu (mutualisme), menguntungkan satu pihak tanpa merugikan pihak lain (komensalisme), dan menguntungkan satu pihak dengan merugikan yang lain (parasitisme).

List ini sendiri akan membahas kerja sama hewan yang paling aneh. Penasaran? Yuk, langsung simak daftarnya!

1. Udang pistol dan ikan goby

ilustrasi ikan goby dan udang pistol (flickr.com/Steve Childs)

Udang pistol Randall (Alpheus randalli) memiliki cakar yang dapat menjepit secara cepat untuk menciptakan gelombang gelembung yang menghasilkan banyak tekanan suara dan kebisingan. Hal ini dapat membuat mangsa linglung sebelum akhirnya menjadi santapan udang tersebut.

Meskipun memiliki senjata yang keren, udang pistol tetap berada di bawah ancaman predator yang lebih besar dan kuat. Untuk menghindari predator, udang tersebut bekerja sama dengan ikan Randall's prawn goby (Amblyeleotris randalli) yang berjasa menjadi mata untuk udang tersebut.

Menurut American Association for the Advancement of Science, ketika kedua spesies tersebut meninggalkan lubang tempat mereka tinggal, ikan goby akan menyandarkan sirip ekornya ke antena udang. Saat merasakan bahaya, ikan goby akan menggerakkan sirip ekor. Hal ini menjadi sinyal bagi udang pistol untuk kembali ke lubang. Sebagai gantinya, ikan goby juga dapat menggunakan lubang tersebut untuk bersembunyi dan memakan invertebrata kecil yang terekspos saat udang menggali lubang.

2. Semut dan larva

ilustrasi semut dan larva (flickr.com/Aphidoidea)

Bukan, kita bukan membicarakan film A Bug's Life.  Dalam kehidupan nyata, semut daging Australia (Iridomyrmex purpureus) memiliki hubungan kerja sama dengan larva yang belum berkembang menjadi kupu-kupu (Rhopalocera)

Laman Australian Museum menjelaskan bahwa larva ini menyediakan cairan manis untuk para semut. Sebaliknya, semut daging yang biasanya melindungi teritori secara keroyokan menggunakan taktik tersebut untuk melindungi larva itu. One for all dan all for one

Baca Juga: 5 Fakta Angular Roughshark, Hiu Unik Berwajah Babi

3. Kumbang bangkai dan tungau

ilustrasi kumbang bangkai dan tungau (nps.gov)

Kumbang bangkai (Silphidae) bekerja sama dengan beberapa spesies tungau. Kolaborasi ini terbilang menggemaskan. Sebab, kumbang bangkai ini dianggap sebagai 'ojek'. Iya, kamu tidak salah baca.

Melansir National Park Service, sejumlah tungau akan menaiki kumbang tersebut supaya mereka dapat sampai pada tempat dengan makanan yang sulit dicapai apabila mereka berjalan kaki. Tentunya, tungau ini membalas kebaikan si kumbang.

Caranya, mereka menyantap belatung lalat yang baru menetas. Dengan demikian, persaingan larva kumbang untuk mendapatkan sumber makanan makin berkurang. Sama-sama kenyang!

4. Kerbau air dan katak

ilustrasi kerbau air (unsplash.com/Egle Sidaraviciute)

Empat tahun yang lalu, peneliti menemukan seekor kerbau air (Bubalus bubalis) yang ditutupi 27 katak rawa (Pelophylax ribundus). Fenomena ini sangat membingungkan mengingat simbiosis mutualisme jarang terjadi antara vertebrata.

Lantas, mengapa katak tersebut 'bersantai' di tubuh kerbau air? Dikutip National Geographic, terdapat petunjuk bahwa kebanyakan katak tersebut memakan serangga yang hidup di punggung kerbau.

Piotr Zduniak selaku pemimpin studi percaya bahwa mamalia berdarah panas tersebut menjadi 'penghangat' untuk amfibi berdarah dingin itu. Kerbau air pun dipercaya diuntungkan karena parasit dan lalat yang berpotensi mengganggu telah menjadi menu makanan katak.

5. Tarantula dan katak

ilustrasi tarantula dan katak (wildfocus.org)

List ini makin aneh dengan keberadaan kerja sama antara tarantula Colombian lesserblack (Xenesthis immanis) dan katak humming (Neobatrachus pelobatoides). Dilansir Scientific American dan Tree Hugger, katak tersebut diduga mendapatkan perlindungan dari tarantula yang besar.

Selain itu, sisa makanan dari tarantula dapat menjadi bekal berudu (kecebong). Sisa-sisa itu juga digunakan sebagai umpan dalam mengundang serangga kecil.

Apa kontribusi katak untuk tarantula tersebut? Katak itu memakan semut yang biasanya menyerang telur-telur tarantula. Ukuran besar laba-laba berbulu ini diduga membuatnya kewalahan dalam menghadapi semut.

6. Babi hutan dan mongoose

ilustrasi babi hutan dan mongoose (newsroom.wcs.org)

"Hakuna Matata!
What a wonderful phrase."

Pernah mendengar lagu ini? Hakuna Matata  dinyanyikan oleh Timon si meerkat dan Pumbaa si babi hutan. Keduanya memang mempunyai chemistry yang baik.

Namun, kerja sama di dunia nyata ini terjalin antara babi hutan (Phacochoerus africanus) dan mongoose (Herpestidae), bukan meerkat. Nah, kalau meerkat (Suricata suricatta) itu sendiri merupakan anggota keluarga mongoose.

Sudah dapat dipastikan bahwa kerja sama mereka bukanlah bernyanyi dan berdansa bersama layaknya film The Lion King. Berdasarkan situs Scientific American, tidak jarang seekor babi hutan berbaring, mengajak belasan mongoose untuk memakan kutu yang mengganggu si babi. Mongoose pun tidak menolak kesempatan untuk mendapatkan camilan ini.

Baca Juga: 6 Hewan dengan Skill Teamwork terbaik, Manusia Apa Kabar?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya