TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perbedaan Karang dan Spons, Reproduksinya Seksual dan Aseksual

Inspirasi dari kehidupan di Bikini Bottom

ilustrasi karang (pexels.com/Pixabay)

Perbedaan karang dan spons tak hanya sebatas bentuknya saja. Mulai dari klasifikasi dalam ilmu biologi hingga bagaimana keduanya memperbanyak diri lewat reproduksi. Selain itu, keduanya juga memiliki cara yang berbeda dalam menentukan habitat untuk hidup.

Uniknya, kehidupan keduanya tergambar dalam kartun berjudul SpongeBob SquarePants. Dari kartun tersebut, kamu bisa melihat bukan bahwa karang dan spons bukanlah makhluk yang sama. Walaupun begitu keduanya sering diartikan sama karena keduanya tumbuh di dasar laut.

1. Klasifikasi

ilustrasi spons (pixabay.com/fabiopiccini)

Selain perbedaan, karang dan spons juga memiliki persamaan. Baik karang atapun spons, keduanya masuk dalam Kingdom Animalia karena keduanya masuk kategori hewan. Selain itu, keduanya merupakan Domain Eukaryota yang berarti organisme dengan nukleus atau memiliki sel inti yang dikelilingi membran.

Sedangkan perbedaannya terletak pada Filum. Kalau karang masuk dalam Filum Cnidaria dan berkerabat dekat dengan ubur-ubur dan anemon. Dengan pembagian kelas hanya satu yaitu Anthozoa. Sedangkan spons masuk Filum Porifera yang terbagi dalam beberapa kelas yaitu Calcarea, Glass sponges, Demosponges.

2. Anatomi

ilustrasi karang (pexels.com/Egor Kamelev)

Dikutip dari oceanservice, karang merupakan organisme kolonial yang terdiri dari ratusan atau ribuan hewan yang disebut polip dan dikelilingi tentakel. Guna dari polip bertentakel ini adalah untuk bertahan hidup, menangkap hewan untuk makan serta membersihkan puing-puing. Fakta menariknya adalah pada bagian 'mulut' tersebut juga digunakan untuk mengeluarkan limbah yang dihasilkan tubuh.

Polip berbentuk kantung berongga yang memiliki bukaan sentral yang disebut dengan mulut. Ukuran polip hanya beberapa milimeter yang terdiri dari lapisan epitel luar dan jaringan jeli disebut mesoglea. Sedangkan pada bagian tentakel bisa digunakan untuk menyengat mangsa.

Untuk organ tubuh spons tidak terlalu rumit karena tidak memiliki organ khusus. Dikutip dari britannica, bagian paling penting adalah sistem aliran air yang berfungsi sebagai pembawa makanan dan oksigen. Serta membuang limbah dan membubarkan larva.

Spons juga tidak memiliki sistem saraf, sistem pencernaan dan sistem peredaran darah. Satu-satu organ yang penting adalah pori-pori yang dilapisi sel-sel berflagel. Selain itu, hewan ini juga menghasilkan racun yang berfungsi untuk melindungi diri dari musuh.

3. Reproduksi

ilustrasi karang dan spons (unsplash.com/Tam Minton)

Dikutip dari floridakeys, karang melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual. Untuk proses aseksual dilakukan dengan fragmentasi atau tunas untuk membentuk koloni baru. Proses ini juga bisa terjadi jika ada koloni terputus karena badai atau kapal dan kemudian membentuk koloni baru.

Sedangkan secara seksual, karang menghasilkan sperma dan sel telur secara bersama-sama. Larva yang sudah jadi dibuahi di tubuh polip melalui proses pemijahan. Larva tersebut 'berenang' ke permukaan air, mengendap di dasar laut dan melakukan proses metamorfosis serta membentuk koloni baru.

Sama halnya karang, spons juga bisa melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual. Berdasarkan britannica, spons umumnya hermafrodit atau memiliki sel jantan dan betina dalam satu hewan. Namun ada juga yang hermafrodit berurutan yang artinya sel jantan dan betin berkembang pada waktu yang berbeda pada hewan yang sama.

Pada proses seksual spons, suhu air sangat penting. Untuk daerah beriklim sedang, pematangan terjadi di musim semi ke musim gugur atau dua periode pada musim tersebut. Namun ada juga jenis spons tropis yang pematangannya terjadi sepanjang tahun.

4. Proses makan

ilustrasi karang (pixabay.com/lpittman)

Karang merupakan hewan pemakan ikan atau hewan yang kecil seperti plankton. Untuk mendapatkan makanan, karang menggunakan sel penyegat pada tentakelnya untuk menangkap mangsanya tersebut. Namun untuk tambahan nutrisi, karang mendapatkannya dari alga uniselular yang disebut zooxanthellae.

Sedangkan spons memanfaatkan air yang mengalir melalui pori-porinya untuk mendapatkan makanan. Spons menyaring partikel-partikel makanan dari air yang kemudian masuk dalam tubuhnya. Untuk itu, sel flagela yang berfungsi mengambil air dan pertikel sangat penting untuk kehidupan spons.

Baca Juga: 7 Fakta Terumbu Karang, Hewan Laut Sering Dikira Tumbuhan

Verified Writer

mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya