TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perbedaan Lalat Buah dan Agas, Suka Mengincar Makanan

Lalat punya mata besar

ilustrasi lalat (unsplash.com/Rob Pumphrey)

Lalat buah dan agas adalah dua serangga yang sering masuk ke dapur mengincar makanan. Walaupun sudah diusir berkali-kali, kedua serangga tersebut masih memiliki cara untuk masuk lagi ke dapur. Sering membuat masalah, tak jarang kita sulit membedakan apakah itu lalat buah atau agas.

Padahal jika dilihat secara cermat, kedua serangga ini sangatlah berbeda. Mulai dari bentuk fisik hingga kebiasaan yang dilakukan juga berbeda. Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui perbedaannya termasuk cara mengusirnya.

1. Karakteristik

ilustrasi agas (pixabay.com/mikadago)

Secara bentuk lalat buah memiliki fisik yang lebih besar dibandingkan agas. Selain itu, keduanya juga memiliki bentuk, warna dan mata yang berbeda.

Lalat buah memiliki warna sayap hitam, kepala cokelat hingga hitam dengan mata besar berwarna merah. Bentuk lalat buah mirip dengan lalat rumah tapi lebih kecil dengan kaki panjang dan kurus. Selain itu, lalat buah memiliki duri rambut atau bulu yang ada di dada dan kepala.

Lalat buah dibagi menjadi dua kelompok famili yaitu tephritidae dan drosophilidae. Dibandingkan dengan famili drosophilidae, famili tephritidae lebih berwarna dengan ukuran yang lebih menonjol.

Sedangkan agas memiliki bentuk seperti nyamuk kecil sekitar 1-2 mm dengan kaki yang menjuntai dan tubuh yang panjang. Tubuh agas berwarna abu-abu tua hingga hitam dengan perut yang berbentuk meruncing.

Agas mata yang kecil dan nyaris tak terlihat dengan mata telanjang. Agas juga memiliki sayap yang ukurannya lebih besar dibandingkan tubunya sehingga mereka cenderung melompat dan terbang. Kaki yang menjuntai dan kurus membuat gerakannya semakin cepat.

Dalam ilmu biologi, agas merupakan serangga yang dibagi tiga famili. Dari tiga famili tersebut, spesies paling umum ditemui adalah aciaridae.

2. Habitat

ilustrasi lalat (unsplash.com/Margaret Jaszowska)

Habitat lalat buah dewasa terdapat dimanapun yang ada buah terlalu matang atau busuk. Namun kebanyakan ditemukan di tong sampah atau tempat dimana bahan organik membusuk. Sedangkan larva lalat biasanya berada di saluran air yang kotor memakan lendir-lendir yang ada di tempat tersebut.

Berbeda dengan agas, mereka cenderung berada di tanah kebun atau di pot tanaman. Mereka suka berada di tempat yang hangat dan lembab seperti tempat air terkumpul dan menggenang. Di tempat tersebut, agas bertelur hingga tumbuh menjadi agas dewasa.

3. Kebiasaan

ilustrasi agas (pexels.com/Egor Kamelev)

Dalam mencari makan, lalat buah memiliki kebiasan terbang sendiri atau berpasangan. Walaupun tidak menggigit, lalat buah cenderung hidup di tempat kotor sehingga buah atau sayur yang dihinggapinya cepat membusuk.

Berbeda dengan lalat buah, agas memiliki kebiasaan terbang berkelompok untuk mencari makan. Agas merupakan pemakan bahan organik yang telah busuk ataupun getah tanaman. Sama halnya dengan lalat buah, agas bisa menyebabkan tanaman cepat layu. Tak hanya itu, agas juga bisa menyebarkan penyakit, salah satunya malaria.

Selain penyebar penyakit, agas juga dikenal sebagai serangga yang kompetitif saat kawin. Agas juga agresif satu dengan yang lain.

4. Metamorfosis

ilustrasi lalat (unsplash.com/wuz)

Dikutip dariorkin, ada tiga tahap perkembangan lalat buah yaitu telur, larva dan pupa serta dilanjutkan dewasa. Lalat buah hanya butuh waktu 1-2 minggu untuk menjadi lalat dewasa. Dimana lama proses telur hingga larva dilalui kurang lebih delapan hari, kepompong selama enam hari dan lalat dewasa hidup dalam beberapa minggu. Selain itu, lalat buah dikenal memiliki harapan hidup yang singkat yaitu hanya sekitar 40 hari saja.

Dalam prosesnya, lalat buah juga mengalami tahap molting yang disebut instar, proses terlepasnya kepala, mulut, kutikula, prirakel dan kait. Selain itu, lalat buah betina dapat menyimpan sperma untuk inseminasi sehingga bisa memproduksi telur di kemudian hari. Dalam prosesnya, lalat buah akan bertelur di sumber makanan agar saat larva menetas, lalat buah yang kecil sudah memiliki persediaan makanan. 

Sama halnya dengan lalat buah, agas menjalani metemorfosis sempurna yaitu telur, larva, pupa, dewasa. Dalam proses penetasannya, agas dewasa muncul dalam waktu 5-6 hari saja. Namun, agas memiliki harapan hidup lebih dari hingga berbulan-bulan berbeda dengan lalat buah.

Agas bisa menghasilan 100-200 telur di tempat yang lembab atau di tanaman yang membusuk. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan agas kecil bisa mengambil makanan di tempat tersebut. 

Verified Writer

mirqotul aliyah

Hi 🙋‍♀️

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya