TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jadi Pemicu Gempa Bawean, Apa Itu Sesar Muria?

Panjangnya mencapai 100 kilometer

Warga Pulau Bawean, Gresik masih tinggal di tenda pengungsian akibat dampak gempa di perairan Tuban. (Dok. BNPB).

Intinya Sih...

  • Istilah "Sesar Muria" populer karena diduga sebagai pemicu gempa bumi di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur dengan kekuatan Magnitudo 6,5.
  • BMKG mendeteksi lebih dari 180 gempa susulan pasca gempa pertama. Titik-titiknya terkonsentrasi di bidang seluas 30 x 15 km persegi di dasar laut.
  • Gempa Bawean berkekuatan Magnitudo 5,9 dan 6,5. Merusak bangunan di beberapa daerah tanpa berpotensi tsunami.

Istilah "Sesar Muria" tengah menjadi populer karena diduga sebagai pemicu gempa bumi yang terjadi di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur pada 22 Maret 2024 dengan kekuatan Magnitudo 6,5.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, bencana alam tersebut merupakan gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang dipicu aktivitas sesar aktif dengan mekanisme geser/mendatar (strike-slip) di Laut Jawa.

Sesar ini pertama kali ditemukan oleh Peter Lunt pada 2019. Dia mengungkapkan lokasi dari Sesar Muria yang panjangnya mencapai 100 kilometer.

Baca Juga: 5 Cara Hewan Mendeteksi Gempa Bumi Sebelum Manusia, Menakjubkan!

Tentang Sesar Muria

Menurut utas yang diposting di media sosial X oleh akun @marufins, 36 jam pasca gempa pertama, BMKG mendeteksi lebih dari 180 gempa susulan. Adapun titik-titiknya terkonsentrasi di bidang seluas 30 x 15 kilometer persegi yang terletak di dasar laut.

Marufin Sudibyo sendiri adalah Peneliti di Badan Pengelola Geopark Nasional Karangsambung, Karangbolong yang kerap menulis mengenai astronomi, kebumian hingga kebencanaan.

"Posisi sumber itu sekitr 40 kilometer dari Pulau Bawean. Sebagai gempa bumi tektonik, bidang 30 x 15 kilometer persegi itulah yang terpatahkan dan melenting mendatar dengan besarnya pergeseran rata-rata satu meter. Peristiwa inilah yang menyebabkan Gempa Bawean 2024 dan melepaskan energi setara Gempa Yogya 2006," tulis akun The Ekliptika Institute.

Sumber gempa menurutnya berhimpitan dengan Sesar Muria. Sesar Muria yang ada di laut ini berbeda dengan sesar aktif Muria yang ada di daratan Semenjung Muria, yang dikatalogkan dalam Peta Sesar Aktif Indonesia 2017 dari Pusat Studi Gempa Bumi Nasional.

Adapun ujung timur laut Sesar Muria laut bersambungan dengan sesar West 15. Sementara ujung barat dayanya menghilang sekitar 30 kilometer di lepas pantai utara Rembang.

Tapi di darat, ia tersambung dengan sesar aktif Pati, sesar lain yang turut mewarnai dinamika daratan Semenanjung Muria.

Dari total panjang 100 kilometer itu, 30 kilometer di antaranya terpatahkan oleh Gempa Bawean 2024. Peristiwa ini menjadi bukti bahwa Sesar Muria tergolong sebagai sesar aktif.

"Meski demikian, dengan posisinya yang sangat jauh terhadap sumber tekanan tektonik di pulau Jawa (yakni zona subduksi di pesisir selatan Pulau Jawa), aktivitas sesar Muria (Laut) mungkin jauh lebih rendah ketimbang sesar-sesar sejenis di daratan Pulau Jawa. Konsekuensinya, ia lebih jarang melepaskan gempa kuat alias memiliki waktu perulangan kejadian gempa yg lebih lama ketimbang saudara-saudaranya di daratan Pulau Jawa," jelas @marufins.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya