TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Salah, Ini Bedanya Gunung Ruang dan Gunung Raung

Lokasi keduanya terpaut jauh

Gunung Ruang (dok. Pemerintah Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara)

Intinya Sih...

  • Gunung Raung adalah gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur dengan tinggi puncak 3.332 meter dari permukaan laut.
  • Nama "Raung" berasal dari dialek Jawa Timur, Bahasa Melayu-Indonesia atau Bahasa Madura yang artinya "mengaum dengan keras."
  • Gunung Ruang merupakan gunung api bertipe strato dan menjulang tinggi 725 mdpl dari batas pantai, terpisah dengan pulau lainnya.
  • Sejarah erupsi Gunung Ruang tercatat sejak 1808 dan pernah menyebabkan tsunami serta

Gunung Ruang yang terletak di Sulawesi Utara, beberapa hari yang lalu mengalami kenaikan status, dari level I (normal) ke level II (waspada) yang kemudian menjadi level IV (awas) pada Rabu malam, 17 April 2024.

Namun, beberapa ada yang salah kaprah, menyebutnya sebagai Gunung Raung. Padahal keduanya berbeda. Jadi, simak perbedaan antara Gunung Raung dan Gunung Ruang.

Baca Juga: Bagaimana Gunung Meletus Bisa Memicu Tsunami? Ini Penjelasannya!

Gunung Raung

Menurut Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Raung jadi yang tertinggi ketiga di Jawa Timur dengan tinggi puncaknya mencapai 3.332 meter dari permukaan laut.

Secara administratif, Gunung Raung terletak ditiga kabupaten yaitu Kabupaten Bodowoso, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Aktivitas dari gunung ini umumnya dicirikan oleh hembusan asap kawah berwarna putih tipis, tekanan lemah dengan ketinggian berkisar antara 50 hingga 75 meter dari puncak yang umumnya condong ke arah utara.

Gunung Raung punya kaldera atau kawah terbesar kedua di Indonesia setelah Gunung Tambora, dengan lebar 2 kilometer dan kedalaman 500 meter.

Nama dari gunung ini mempunyai arti gunung mengaum. Raung yang diambil di sini bukan dari Bahasa Jawa, melainkan dialek Jawa Timur, Bahasa Melayu-Indonesia atau Bahasa Madura.

Meski begitu, maknanya sendiri adalah mengaum dengan keras, mengacu pada kebisingan yang dikeluarkan Gunung Raung selama letusan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya