TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ikan Pari Jawa Dinyatakan Punah, Akibat Aktivitas Manusia!

Kepunahan spesies pertama yang tercatat akibat ulah manusia

ilustrasi ikan pari (unsplash.com/@balderromey)

Spesies pari super langka telah dinyatakan punah setelah dilakukan penilaian oleh tim internasional yang dipimpin oleh Charles Darwin University (CDU) di Australia.

Hilangnya ikan pari jawa (Urolophus javanicus), kerabat ikan pari, merupakan kepunahan ikan laut pertama yang tercatat akibat aktivitas manusia, mengutip dari laman Reef Builders.

Kabar ini muncul ketika International Union for Conservation of Nature (IUCN) merilis Red List of Threatened Species atau daftar spesies terancam punah, yang diperbarui pada 11 Desember 2023.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Ikan Pari, Tak Memiliki Kerangka Tulang!

Sebab kepunahannya

Ilustrasi pesisir laut. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Kandidat PhD dari CDU dan penilai utama, Julia Constance mengatakan sejumlah masalah telah berkontribusi pada hilangnya ikan pari jawa.

"Penangkapan ikan secara intensif dan umumnya tidak diatur, kemungkinan besar menjadi ancaman utama yang mengakibatkan berkurangnya populasi ikan pari jawa di mana hasil tangkapan ikan di pesisir Laut Jawa sudah menurun sejak 1870-an," katanya.

Dia melanjutkan bahwa pesisir utara Jawa, khususnya Teluk Jakarta di mana spesies ini tinggal telah menjadi kawasan industri besar.

Namun habitatnya itu telah hilang dan mengalami degradasi yang luas dan jangka panjang. Dampaknya cukup parah hingga menyebabkan kepunahan spesies tersebut.

Sebagai bagian dari penilaian terhadap nasib ikan pari jawa, tim mengamati ancaman seperti penangkapan ikan berlebihan dan hilangnya habitat, serta apakah spesies tersebut telah tercatat di pasar ikan melalui survei.

"Seluruh Indonesia telah dipantau secara ekstensif namun mereka belum menemukan ikan pari jawa," tuturnya.

Fauna ini juga dikenal sebagai Stingaree Jawa, merupakan ikan pari unik seukuran piring makan. Tidak ada spesies serupa di Jawa dan fakta bahwa ia belum ditemukan selama survei yang tak terhitung jumlahnya, semakin menegaskan kepunahannya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya