TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa Antartika Disebut sebagai Benua Berdenyut?

Berhubungan dengan penumpukkan dan penyusutan lapisan es

ilustrasi benua Antartika (unsplash.com/@henriquesetim)

Antartika adalah benua yang unik karena tidak memiliki populasi manusia asli. Wilayah paling dingin di belahan bumi selatan ini juga disebut sebagai benua yang berdenyut karena penumpukan dan penyusutan lapisan es di garis pantai.

Benua Antartika membentuk sebagian besar wilayah Antartika yang menguasai 20 persen belahan bumi selatan. Ini juga merupakan benua terbesar kelima.

Di bawah ini adalah penjelasan mengapa benua ini disebut sebagai benua yang berdenyut, berikut ulasannya.

Perubahan lapisan es

ilustrasi Samudra Antartika (unsplash.com/@tdederichs)

Melansir dari situs Britannica, benua ini mempunyai dua bentuk massa es terapung yang terbentuk di sekitar benua, yakni:

  1. Lapisan es semi permanen yang berasal dari gletser. Beberapa di antaranya berukurang sangat besar seperti Ross Ice Shelf.
  2. Lapisan es yang membeku dan mencair setiap tahunnya, di mana pada musim dingin suhunya mencapai 56 derajat S di Atlantik dan 64 derajat S di Samudra Selatan di perbatasan Pasifik.

Antartika disebut sebagai benua berdenyut karena adanya penumpukkan dan penyusutan lapisan es di garis pantai sekunder yang dilapisi es setiap tahunnya. Didorong oleh angin dan arus, bongkahan es tersebut terus bergerak.

Pergerakan ini mengarah ke barat, di sabuk pantai aliran angin timur dan ke arah timur (lebih jauh ke utara) di sabuk aliran angin barat.

Dengan variasi wilayah bongkahan es di Arktik, bongkahan es di Antartika memainkan peran yang jauh lebih besar dalam memvariasikan pertukaran panas antara lautan dan atmosfer. Dengan demikian ini juga mengubah cuaca global.

Baca Juga: Ribuan Penguin di Antartika Tewas karena Krisis Iklim

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya