TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Figur Terkenal yang Bagian Tubuhnya Diawetkan, Jadi Koleksi Museum 

Tak hanya dikenang, tapi juga dipajang 

potret Albert Einstein (pixabay.com/ParentRap)

Museum menjadi tempat untuk mempelajari sejarah, budaya, dan juga mengenang peristiwa penting yang pernah terjadi. Tergantung dari jenisnya, museum menjadi rumah bagi benda-benda peninggalan sejarah dan berbagai bentuk makhluk hidup yang telah diawetkan.

Museum anatomi, museum sejarah, dan museum sains dan teknologi, adalah beberapa jenis museum yang mengoleksi spesimen dan bagian tubuh makhluk hidup, termasuk manusia. Tak hanya orang biasa, figur-figur terkenal dunia juga turut menjadi bagian koleksi museum. Beberapa tokoh terkenal ini bahkan diawetkan seluruh tubuhnya.

Seakan membuktikan bahwa mereka pernah ada dan berkontribusi besar, kenali enam tokoh terkenal dunia yang bagian tubuhnya diawetkan dan dipajang di museum. Simak penjelasannya berikut ini!

1. Albert Einstein

potret Albert Einstein (commons.wikimedia.org/ETH-BIBLIOTHEK)

Albert Einstein adalah fisikawan asal Jerman yang dikenal dengan teori relativitasnya. Ia meninggal pada 18 April 1955 di usia 76 tahun. Setelah meninggal, tubuhnya dikremasi, kecuali bagian otaknya.

Sebelum dikremasi, tubuh Einstein diautopsi untuk mencari tahu penyebab kematiannya. Namun, dilansir BBC, Thomas Harvey, dokter yang mengautopsinya, dengan sengaja mengambil bagian otaknya. Walau keluarga Einstein menentang, Harvey beralasan bahwa otak yang menghasilkan penemuan besar dalam sains tersebut harus diteliti. 

Saat ini, otak Albert Einstein yang telah diawetkan dipamerkan di Mütter Museum and Historical Medical Library, Philadephia. Sayangnya, karena telah digunakan sebagai objek penelitian, kondisi otak tersebut tak lagi utuh, tetapi terpotong-potong menjadi beberapa bagian.   

2. Grigory Rasputin

potret Rasputin duduk di antara Mayor Jenderal Putyatin dan Kolonel Loman (commons.wikimedia.org/Materialscientist)

Grigory Rasputin disebut-sebut memiliki kemampuan mistis. Ia dikenal karena berhasil menghentikan pendarahan Alexei, anak Tsar Nicholas II, yang mengidap hemofilia. Keberhasilannya membuat Rasputin memiliki pengaruh yang besar dalam keluarga pemimpin Rusia tersebut.

Sayangnya, Rasputin memilik perilaku yang kurang baik. Dilansir Britannica, Rasputin kerap merayu perempuan dan mengatakan bahwa kontak fisik dengannya dapat menyembuhkan dan memurnikan seseorang. History melansir bahwa Rasputin juga diduga berselingkuh dengan istri Tsar.

Perilaku buruk dan pengaruh yang dimilikinya dalam keluarga Tsar membuat banyak orang ingin menyingkirkan Rasputin. Ia pun akhirnya meninggal akibat ditembak dan tenggelam di sungai pada 30 Desember 1916. 

Dilansir The Sun, alat kelamin Rasputin diambil oleh seseorang dari tubuhnya. Saat ini, organ yang dicuri tersebut menjadi salah satu koleksi Museum Erotika di St. Petersburg, Rusia. Ukurannya yang disebut-sebut melebihi ukuran normal menjadi salah satu daya tarik utama museum.   

Baca Juga: 5 Alasan Albert Einstein Menjadi Ilmuwan Besar dalam Sejarah Manusia

3. Antonio Scarpa

potret kepala Antonio Scarpa yang dipajang di museum (commons.wikimedia.org/FabioRomanoni)

Antonio Scarpa adalah seorang ahli anatomi dan saraf asal Italia. Ia dikenal akan penemuan-penemuannya di bidang neuroanatomi, seperti menemukan ganglion Scarpa dan endolimfa. Scarpa yang dikenal sebagai profesor cerdas ini meninggal pada 31 Oktober 1832 akibat batu saluran kemih. 

Di balik prestasinya di bidang neuroanatomi, Scarpa dikenal memiliki sifat yang angkuh. Dilansir sebuah jurnal pada National Library of Medicine, sifat angkuh Scarpa diduga membuat orang-orang menghancurkan patung dirinya. Atlas Obscura juga melansir bahwa Scarpa memiliki anak di luar ikatan pernikahan.

Tubuh Scarpa diautopsi oleh mantan asistennya, Carlo Beolchin. Selain mengambil saluran kemihnya, Beolchin juga memotong kepala, jari jempol dan telunjuk Scarpa. Kepala Scarpa saat ini diawetkan dan dipajang di Museum Sejarah Universitas, di Universitas Pavia, Italia.

4. Galileo Galilei

potret jari Galileo Galilei yang dipajang di museum (commons.wikimedia.org/Plindenbaum)

Galileo Galilei adalah ahli filosofi, astronomi, dan matematika yang lahir pada 15 Februari 1564 di Pisa, Italia. Bapak sains modern ini meninggal pada 8 Januari 1642 dan dikenal karena penemuan-penemuannya. Beberapa penemuan Galileo yang terkenal adalah rumus inersia, rumus gerak parabola, dan teleskop yang lebih canggih pada masanya. 

Dilansir History, Galileo juga dikenal karena menyatakan bahwa matahari adalah pusat alam semesta. Hal ini sempat menjadi kontroversi, yang membuatnya dipenjara dan dimusuhi oleh gereja, karena saat itu gereja percaya bahwa Bumilah pusat alam semesta. Buku berjudul Dialogue yang ditulis Galielo juga dilarang untuk dicetak dan disebarkan.

Setelah kematiannya, dilansir NASA Solar System Exploration,  jari Galileo diambil oleh Anton Francesco Gori, saat tubuhnya akan dipindahkan, pada 12 Maret 1737. Saat ini, jari tersebut dipajang di Museo di Storia del Scienza, kota Florence, Italia.

5. Jeremy Bentham

potret tubuh Jeremy Bentham yang dipajang di museum (commons.wikimedia.org/Philip Stevens)

Tubuh Jeremy Bentham dapat dijumpai di gedung pusat kegiatan mahasiswa (student centre) University College London. Filsuf asal Inggris ini merupakan pencetus teori utilitarianisme. Dilansir Britannica, secara sederhana teori ini menyatakan bahwa tindakan yang disebut sebagai tindakan yang baik merupakan tindakan yang mendatangkan atau meningkatkan kebahagiaan dan meminimalikan penderitaan.

Sebelum meninggal, Bentham meminta agar tubuhnya diawetkan. Selain demi alasan kemajuan ilmu medis, ia juga ingin tubuhnya menjadi "auto-icon", yaitu gambaran langsung dirinya sendiri. Artikel pada laman resmi University College London melansir bahwa Bentham percaya setiap orang harus berguna semaksimal mungkin, baik ketika hidup maupun mati. 

Dilansir CBC, Bentham ingin agar bagian kepalanya diawetkan dengan cara tradisional orang-orang Maori. Sayangnya, kepala Bentham tidak terawetkan dengan baik, sehingga harus diganti dengan kepala buatan dari lilin. 

Baca Juga: 7 Fakta Sejarah Penciptaan Kartu UNO yang Sangat Populer

Verified Writer

MONICA GRACIA

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya