TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Warna Darah pada Makhluk Hidup, Gak Selalu Merah

Bukan sekadar istilah, darah biru benar-benar ada 

ilustrasi darah pada jari terluka (pixabay.com/TC-TORRES)

Darah merupakan sarana untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Hampir semua jenis hewan memilikinya, terutama hewan bertulang belakang yang hampir seluruhnya memiliki darah berwarna merah. 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan eksplorasi kerap menghasilkan penemuan spesies dan fakta-fakta baru mengenai makhluk hidup. Salah satu penemuan unik yang cukup mengejutkan adalah adanya warna lain pada darah makhluk hidup selain merah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan warna darah tersebut dipengaruhi oleh kandungan komponen mineralnys. Simak berbagai warna darah yang ditemukan pada makhluk hidup beserta ulasannya dalam daftar berikut.

1. Darah merah

ilustrasi sel darah merah (pixabay.com/Vector8DIY)

Merah adalah warna darah yang paling umum ditemukan pada manusia dan kebanyakan makhluk hidup. Warna tersebut tak lepas dari hemoglobin yang terdapat pada sel darah merah. Hemoglobin atau Hb merupakan rantai protein yang berfungsi mengangkut oksigen. 

Salah satu protein yang terdapat di dalamnya adalah zat besi. Ketika hemoglobin mengikat oksigen, zat besi pun bereaksi dengan oksigen. Reaksi ini menghasilkan warna merah pada darah.

Darah akan tetap berwarna merah, walau dalam kadar yang berbeda. Darah yang berasal dari jantung untuk di pompa ke seluruh tubuh, kaya akan oksigen yang berasal dari paru-paru, sehingga berwarna merah terang. Sementara darah yang menuju jantung dan kembali ke paru-paru kaya akan karbon dioksida memiliki warna yang lebih gelap . 

2. Darah biru

potret kepiting tapal kuda (pixabay.com/NadineDoerle)

"Darah biru" lebih dikenal sebagai istilah yang merujuk orang-orang berkelas atau bangsawan. Namun, secara harfiah, darah biru ternyata benar-benar ada. Darah berwarna biru ditemukan pada hewan air seperti gurita dan kepiting tapal kuda (horseshoe crab), siput, dan laba-laba.

Darah hewan-hewan tersebut tidak berwarna merah karena tidak memiliki hemoglobin. Dilansir McGill University, untuk mengikat oksigen, mereka memiliki molekul yang disebut dengan hemosianin. Jika hemoglobin kaya akan zat besi, hemosianin justru kaya akan tembaga. Hemosianin menyerap semua gelombang warna dan hanya memantulkan warna biru, hingga membuat darah hewan-hewan tersebut terlihat kebiruan.

Baca Juga: Profil dan Kepribadian Gamer Berdasarkan Sains, Kamu yang Mana?

3. Darah hijau

potret kadal Papua Nugini (commons.wikimedia.org/Rudolphous)

Darah berwarna hijau ditemukan pada beberapa spesies kadal yang hidup di Papua Nugini. Ini disebabkan oleh tingginya kadar pigmen empedu, yaitu biliverdin, dalam darah mereka. Dilansir The Atlantic, kadar biliverdin yang tinggi menutupi warna merah dari hemoglobin yang mengikat oksigen pada darah mereka. 

Biliverdin merupakan senyawa beracun yang dapat merusak DNA. LSU Media Center melansir bahwa kadal-kadal tersebut uniknya memiliki resistansi terhadap racun senyawa pigmen empedu. Para peneliti masih belum dapat memastikan fungsi dari tingginya kadar biliverdin dalam darah kadal.

Salah satu spesies kadal yang diketahui memiliki darah hijau adalah Prasinohaema virens. Kadar biliverdin yang tinggi turut membuat otot, tulang, dan lidahnya bahkan juga berwarna hijau. 

4. Darah ungu

potret cacing kacang atau peanut worm (commons.wikimedia.org/Lycaon)

Molekul pengikat oksigen turut berperan dalam menentukan warna darah makhluk hidup. Jika hewan berdarah merah memiliki hemoglobin untuk mengikat oksigen, maka hewan seperti cacing kacang (peanut worm) justru menggunakan hemeritrin. Dilansir National Geographic, protein pigmen pengikat oksigen ini membuat darah mereka tampak berwarna ungu dengan sedikit rona merah jambu ketika kontak dengan oksigen.

Pada dasarnya, hemeritrin tidak berwarna. Protein ini merupakan pigmen yang langka, dan sangat sedikit hewan yang memiliki pigmen tersebut. Beberapa hewan yang diketahui memiliki pigmen ini adalah beberapa spesies hewan-hewan laut bercangkang atau brakiopoda seperti lamp shells, dan hewan lunak laut seperti bristle worm dan sea squirt.

Baca Juga: Yang Terjadi Pada Tubuh saat Salah Menerima Transfusi Darah

Verified Writer

MONICA GRACIA

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya