TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Dangerfield Effect, Fenomena Meremehkan Kemampuan Diri Sendiri

Sering minder? Jangan-jangan kamu terkena Dangerfield Effect

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernahkah kamu merasa bahwa kamu tidak secerdas atau sehebat orang lain? Atau mungkin kamu merasa bahwa kamu tidak pantas atas kesuksesan yang kamu dapatkan? Jika ya, kamu mungkin mengalami Dangerfield Effect.

Dangerfield Effect adalah fenomena psikologis di mana orang cenderung meremehkan kemampuan mereka sendiri dibandingkan dengan orang lain. Fenomena ini pertama kali diidentifikasi oleh Rodney Dangerfield, seorang komedian Amerika, yang sering menggunakan humor self-deprecating dalam rutinitasnya.

Meskipun Dangerfield Effect mungkin tampak seperti hal yang lucu, namun hal itu dapat memiliki dampak negatif pada kehidupan orang-orang yang mengalaminya. Nah, berikut adalah lima fakta menarik tentang Dangerfield Effect.

1. Orang yang menderita imposter syndrome lebih rentan terhadap Dangerfield Effect

ilustrasi cemas (pexels.com/Alex Green)

Imposter syndrome adalah perasaan tidak percaya diri dan keraguan diri yang persisten, di mana orang merasa mereka tidak pantas atas kesuksesan mereka dan bahwa mereka akan segera ketahuan sebagai penipu.

Orang dengan imposter syndrome lebih cenderung meremehkan kemampuan mereka sendiri dan membandingkan diri mereka secara tidak menguntungkan dengan orang lain.

Contoh:

  • Seorang wanita yang baru saja dipromosikan ke posisi kepemimpinan mungkin merasa tidak pantas atas jabatannya dan yakin bahwa dia akan segera ketahuan sebagai penipu.
  • Seorang mahasiswa yang mendapatkan nilai tinggi dalam ujian mungkin merasa bahwa dia hanya beruntung dan tidak benar-benar pintar.

2. Dangerfield Effect dapat menghambat kemajuan karir

ilustrasi prasangka (pexels.com/Mikhail Nilov)

Ketika orang meremehkan kemampuan mereka sendiri, mereka mungkin tidak mengambil risiko atau mengajukan diri untuk promosi. Hal ini dapat menghambat kemajuan karier mereka dan mencegah mereka mencapai potensi penuh mereka.

Contoh:

  • Seorang pria yang meremehkan kemampuan public speakingnya mungkin dia tidak akan mau mengajukan diri untuk presentasi penting di tempat kerja.
  • Seorang wanita yang tidak percaya diri dengan kemampuannya mungkin dia tidak akan melamar pekerjaan yang sebenarnya dia inginkan.

Baca Juga: 5 Fakta Mandela Effect, Fenomena di mana Ingatan Bisa Berbohong!

3. Dangerfield Effect dapat diatasi dengan mengubah pola pikir

ilustrasi berpikir (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Salah satu cara untuk mengatasi Dangerfield Effect adalah dengan mengubah pola pikir. Ini dapat dilakukan dengan menantang pikiran negatif tentang diri sendiri dan fokus pada kekuatan dan pencapaian.

Contoh:

  • Berlatih mindfulness dan self-compassion untuk membantu mengidentifikasi dan menantang pikiran negatif.
  • Menulis daftar kekuatan dan pencapaian untuk mengingatkan diri sendiri tentang kemampuan dan bakat.

4. Ada beberapa cara untuk membantu orang mengatasi Dangerfield Effect

ilustrasi psikolog (pexels.com/SHVETS production)

Terapis dan konselor dapat membantu orang dengan Dangerfield Effect untuk mengidentifikasi pola pikir negatif mereka dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya. Ada juga beberapa sumber daya self-help yang tersedia, seperti buku dan artikel tentang membangun kepercayaan diri dan mengatasi imposter syndrome.

Contoh:

  • Terapi kognitif-perilaku (CBT) dapat membantu orang mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif.
  • Coaching dan mentoring dapat membantu orang membangun kepercayaan diri dan mengembangkan keterampilan mereka.

Verified Writer

Muhamad Aldifa

Menulis di saat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya