TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dyson Air Quality Backpack Catat Data Polusi Udara Secara Real Time

Dilengkapi dengan sensor bawaan, GPS, dan baterai

Bima Aryo menyusuri jalanan Jakarta dengan Dyson Air Quality Backpack. (Dok. Dyson)

Polusi udara tidak selalu berwujud kepulan asap putih atau hitam dengan bau yang menyengat. Justru, banyak polutan yang berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Banyak orang yang tidak sadar telah menghirup udara tercemar yang bisa membahayakan kesehatannya.

Dyson, perusahaan riset dan teknologi global, menyadari hal tersebut dan menciptakan Dyson Air Quality Backpack. Teknologi pemantau kualitas udara yang wearable ini diulas lebih detail dalam diskusi virtual bertajuk "Pemaparan Kondisi Kualitas Udara di Jakarta bersama Dyson" pada Kamis sore (13/4/2023).

Acara ini turut menghadirkan Scott Lowther, senior data scientist Dyson, dan Bima Aryo, YouTuber dan travel host Indonesia. Apa saja yang dibicarakan?

1. Mengenal Dyson Air Quality Backpack lebih dekat

Air Quality Backpack adalah hasil pengembangan dari teknologi air purifier Dyson. Alat sensor udara portabel ini bisa mengumpulkan data polusi udara secara real time saat pengguna beraktivitas.

Dilengkapi dengan sensor bawaan, global positioning system (GPS), dan baterai, alat ini bisa mendeteksi partikulat halus (PM2.5), partikel kasar (PM10), senyawa organik mudah menguap atau volatile organic compounds (VOC), nitrogen dioksida (NO2), dan karbon dioksida (CO2).

"Insinyur-insinyur kami mengembangkan sensor-sensor cerdas berdasarkan pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan riset terhadap teknologi udara selama bertahun-tahun. Kami telah memperbarui Air Quality Backpack dengan meningkatkan kemampuan sensor dan mengembangkan aplikasi kualitas udara. (Tujuannya) untuk memperlihatkan (polusi) yang tidak kasat mata dan agar pengguna dapat mengontrol paparan mereka terhadap polusi," jelas Frederic Nicolas, air science engineering lead Dyson.

2. Salah satu yang berkesempatan menjajal Dyson Air Quality Backpack adalah Bima Aryo

Memantau kualitas udara pada mobil melalui aplikasi Dyson Air Quality. (Dok. Dyson)

Bima Aryo, YouTuber dan travel host, berkesempatan untuk menyusuri jalanan Jakarta dengan Dyson Air Quality Backpack. Tujuannya adalah untuk mempelajari lebih banyak tentang paparan polusi udara di kota tempat tinggalnya.

Hasilnya cukup mengejutkan, yaitu:

  • Kadar PM2.5 mencapai 100 µg/m³ saat bersepeda pada malam hari di jalan raya. Penyebabnya adalah gas buang kendaraan, terutama kendaraan bermesin diesel seperti minibus dan bus.
  • Kadar VOC mencapai lebih dari 12.000 µg/m³ saat memasak di dapur rumahnya. Menurut Dyson Air Quality, ini tergolong 'sangat buruk' karena empat kali lipat di atas batas wajar.
  • Kadar CO² mencapai lebih dari 2.000 µg/m³ saat mengendarai mobil yang tertutup dan baru turun saat jendela dibuka atau keluar dari mobil.

Baca Juga: 5 Cara Jitu Meningkatkan Kualitas Udara di dalam Rumah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya