TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Kakapo, Spesies Nuri Endemik New Zealand yang Terancam Punah

Menggemaskan, sayang jumlahnya semakin sedikit...

audubon.org

Setiap kali mendengar kabar adanya hewan yang terancam punah, pasti hati kecil kita gusar dan sedih. Habitat yang rusak, perburuan ilegal serta tingkat kelahiran yang rendah membuat sebagian hewan berada di titik kritis. Sebisa mungkin, manusia melakukan segala upaya demi menyelamatkan hewan-hewan tersebut dari kepunahan.

Salah satu spesies hewan yang terancam punah adalah Kakapo, burung nuri endemik asli Selandia Baru. Musim dingin tahun lalu, jumlahnya tercatat hanya tinggal 147 ekor saja.

Lantas, apakah Kakapo bisa bertahan di masa mendatang? Simak trivia berikut ini yuk!

1. Dikenal sebagai satu-satunya nuri yang tak bisa terbang

wired.com

Jika burung nuri dikenal lincah, beda halnya dengan Kakapo. Burung dengan nama latin Strigops habroptilus ini dikenal sebagai spesies burung nuri dengan ukuran terbesar.

Bayangkan saja, ketika telah mencapai usia dewasa, berat badan Kakapo berkisar antara 0,95 kg hingga 4 kg, lho! Selain itu, Kakapo memiliki panjang 58-64 cm. Meski begitu, berat rata-rata Kakapo biasanya berkisar antara 2 kg untuk jantan dan 1,5 kg untuk betina.

Tak heran bila bobot tubuh membuat Kakapo kesulitan untuk terbang. Sayap Kakapo berfungsi sebagai penyeimbang tubuh ketika berjalan atau melompat. Selain itu, sayapnya tergolong pendek untuk tubuhnya yang besar.

2. Merupakan spesies burung nokturnal

nzgeo.com

Menurut bahasa Maori, Kakapo berarti nuri malam. Sebagai hewan nokturnal, Kakapo telah menyesuaikan indranya untuk hidup dalam kegelapan. Retina Kakapo juga diidentifikasi sama dengan hewan nokturnal lain, memudahkan mereka untuk melihat dalam gelap.

Ketika siang hari, Kakapo bersembunyi di bawah pohon, namun akan bergerak aktif ketika malam tiba. Selain ketajaman indra penglihatan dan kepekaannya terhadap cahaya, Kakapo juga memiliki indra penciuman yang baik. Warna bulunya yang menyerupai dedaunan pun membantu mereka untuk berlindung dari mangsa ketika malam menjelang.

3. Akan membeku jika merasa terancam

cosmosmagazine.com

Musuh alami Kakapo cukup banyak, mulai dari kucing hutan, tikus, musang, cerpelai hingga burung elang. Cara Kakapo menyelamatkan diri dari predator bisa dibilang unik. Pertahanan diri mereka adalah dengan membeku (freeze) dan berbaur dengan lingkungan sekeliling, mengingat warna bulu mereka mirip dengan dedaunan dan tanah.

Namun, taktik ini hanya berhasil bila predator mereka adalah elang, yang menggunakan indra penglihatan untuk berburu. Sementara, trik ini tak terlalu sukses bila Kakapo bertemu predator dari kalangan mamalia yang menggunakan indra penciuman dalam mencari mangsa.

Baca Juga: 7 Burung Endemik Pegunungan Andes yang Beda dari Lainnya

4. Memiliki kaki yang kuat untuk berjalan dan memanjat

carnivora.net

Dengan cara apa Kakapo bergerak, jika mereka tidak bisa terbang? Tentu saja, berjalan menjadi jawabannya. Kakapo memiliki sepasang kaki yang kuat dan kokoh untuk berjalan. Bahkan, mereka sanggup memanjat ke dahan pohon yang tinggi dan menggunakan sayap mereka sebagai parasut untuk meluncur ke bawah.

Karena tidak bisa terbang, Kakapo memiliki tuntutan metabolisme yang lebih rendah. Ia mampu bertahan hidup dengan sumber makanan yang sedikit atau berkualitas rendah.

5. Memakan biji-bijian dan buah

nzbirdsonline.org.nz

Serupa dengan spesies nuri lain, makanan utama Kakapo adalah buah dan biji-bijian. Mereka juga kerap ditemui mengonsumsi jenis beri-berian, kacang serta bunga.

Namun, makanan favorit Kakapo adalah buah rimu, yang juga merupakan pohon buah endemik dari Selandia Baru. Bahkan, jika jumlahnya sedang berlimpah, Kakapo hanya akan memakan buah rimu saja.

6. Sifatnya yang jinak membuatnya kerap dijadikan peliharaan

bloglovin.com

Karena sifatnya yang jinak dan ramah, tak sedikit orang yang tertarik untuk menjadikan Kakapo sebagai binatang peliharaan. George Edward Gray, ahli ilmu burung asal Inggris yang pertama kali menggambarkan Kakapo di tahun 1845, pernah menulis bahwa perilaku Kakapo "...lebih menyerupai anjing daripada burung." Hal ini didasarkan sifatnya yang ramah, penurut dan jinak terhadap manusia.

7. Termasuk burung yang panjang umur, dapat hidup hingga 60 tahun!

aucklandzoo.co.nz

Kakapo menjalani kehidupan dengan lambat. Pejantannya tidak berkembang biak hingga usianya mencapai 4 tahun dan betina berumur 6 tahun. Harapan hidup mereka bisa mencapai 60 tahun, sebuah rekor yang fantastis untuk spesies burung.

Meski panjang umur, Kakapo tidak berkembang biak setiap tahun dan menjadikannya sebagai salah satu spesies burung dengan tingkat reproduksi terendah. Musim kawin Kakapo baru dimulai ketika stock makanan melimpah, khususnya makanan favorit mereka, buah rimu.

Baca Juga: 6 Fakta Pallas Cat, Si Kucing Hantu yang Terancam Punah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya