TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Spesies Gajah Purba dengan Wujud Unik, Jauh Berbeda 

Ada yang punya gading berbentuk aneh

elcarteldelgaming.com

Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata gajah? Pasti, kamu langsung terbayang dengan hewan berukuran besar dengan telinga yang lebar dan gading yang panjang.

Diperkirakan, dulunya ada sekitar 350 spesies gajah di bumi, tetapi hampir semuanya punah, kecuali gajah Afrika dan Asia. Sedih banget, ya?

Dari spesies yang telah punah itu, ada beberapa gajah purba yang memiliki wujud unik dan berbeda dengan gajah yang kita kenal sekarang, lho! Mau tahu selengkapnya?

1. American Mastodon

fineartamerica.com

Sesuai dengan namanya, American Mastodon dulunya menghuni benua Amerika. Habitatnya tersebar luas dari Amerika Utara, mulai dari Alaska, pesisir timur Amerika Serikat hingga Meksiko.

Diperkirakan, mereka hidup di era Paleogen, sekitar 30 juta tahun lalu, ungkap laman ThoughtCo. Sekarang, kamu hanya bisa melihat kerangkanya saja.

Tinggi gajah betina ialah 7 kaki (2,1 meter) dan jantan 10 kaki (3 meter). Beratnya bisa mencapai 6 ton, panjangnya mencapai 4,5 meter dan gadingnya memiliki panjang 2 meter, ujar Canadian Museum of Nature.

Gading mammoth berbulu lebih melengkung dibanding American Mastodon. Diperkirakan American Mastodon punah pada 10.500 tahun lalu.

2. Amebelodon

fineartamerica.com

Ciri khas paling menonjol dari Amebelodon adalah gading bagian bawah yang berbentuk seperti sekop. Dua gading ini bentuknya rata, pipih dan berdekatan.

Fungsinya adalah untuk menggali tanah dan mengikis kulit batang pohon, ungkap laman ThoughtCo. Habitatnya ialah di wilayah semi-akuatik dan rawa-rawa di Amerika Utara.

Gajah Amebelodon hidup di era Miosen Akhir, antara 10 juta hingga 6 juta tahun yang lalu. Panjangnya sekitar 6-10 kaki (2-3 meter) dan memiliki berat 1-2 ton.

Sama seperti spesies gajah purba lain, Amebelodon adalah hewan herbivora dan memakan tanaman untuk bertahan hidup. Kalau dilihat-lihat, unik juga, ya?

3. Mammoth berbulu

newscientist.com

Kalau kamu pernah menonton film animasi Ice Age, kamu pasti mengenal Manny dan Ellie, mammoth berbulu yang akhirnya menjadi sepasang suami istri. Dari sana, kita tahu kalau dulunya ada gajah berukuran besar dengan bulu tebal dan gading yang panjang dan melengkung. Sayangnya, sekarang kita hanya bisa menjumpai fosilnya saja di museum.

Menurut laman CNN, mammoth berbulu terakhir terlihat pada 4.000 tahun lalu di sebuah pulau terpencil di Samudra Arktik. Manusia memang pernah hidup berdampingan dengan mammoth.

Sayangnya, manusia purba dulu berburu mammoth untuk dimanfaatkan organ tubuhnya. Misal, memakai bulu sebagai pakaian atau gading sebagai alat untuk berburu.

4. Deinotherium

pinterest.com

Kalau biasanya gading gajah melengkung ke atas, berbeda dengan Deinotherium. Gading gajah ini justru melengkung ke arah bawah dan cenderung pendek. Gajah ini bisa ditemukan di hutan di Afrika dan Eurasia dan hidup pada era Miosen Tengah hingga Modern, terang laman ThoughtCo. Mereka hidup pada 10 juta hingga 10.000 tahun lalu.

Dibandingkan dengan beberapa gajah lain, Deinotherium punya ukuran yang lebih besar. Panjangnya mencapai 16 kaki (4,87 meter) dan berat antara 4-5 ton. Bentuk tubuhnya menyerupai gajah modern, kecuali gadingnya yang melengkung ke bawah yang melekat di rahang bawah. Awalnya, para ilmuwan pun bingung dengan gadingnya yang unik ini.

Baca Juga: Ajaib! 7 Hewan Ini Biasa Orang Makan Hidup-hidup, Kamu Pernah Coba?

5. Palaeomastodon

thoughtco.com

Menurut para ilmuwan, Palaeomastodon adalah kerabat dekat Moeritherium, salah satu nenek moyang gajah. Sepintas, wujudnya mirip dengan tapir yang kita kenal sekarang. Mereka hidup di zaman Eosen Akhir, sekitar 35 juta tahun lalu dan biasa menghuni wilayah rawa-rawa di Afrika bagian utara, terang laman ThoughtCo.

Palaeomastodon memiliki tinggi 2,2 meter, berat 2,5 ton dan panjang 4 meter. Yang bikin beda, Palaeomastodon mempunyai telinga yang kecil dan terletak di bagian atas untuk memastikannya tetap kering. Gading atasnya cenderung pendek dan gading bagian bawah berbentuk mirip sekop untuk mengeruk tanaman dari tepi sungai dan dasar danau.

6. Stegomastodon

reddit.com

Kamu mengira Stegomastodon adalah perpaduan dari kata stegosaurus dan mastodon? Siap-siap kecewa, karena kata ini sebenarnya berasal dari bahasa Yunani dan tidak ada hubungannya dengan dinosaurus apa pun. Dari segi bentuk, sepintas mirip dengan gajah modern yang kita kenal sekarang, ya? Bedanya, gading Stegomastodon lebih panjang.

Gajah Stegomastodon hidup di zaman Pliosen Akhir hingga Modern, kira-kira 3 juta hingga 10.000 tahun lalu, terang laman ThoughtCo. Mereka berasal dari dataran di Amerika Utara dan Selatan. Dari segi ukuran, Stegomastodon memiliki tinggi 2,6 meter, panjang 4 meter, berat 4,7 ton serta gading yang melengkung dengan panjang 3,5 meter.

7. Platybelodon

fineartamerica.com

Sepintas, Platybelodon terlihat mirip dengan Amebelodon karena sama-sama memiliki gading pipih di bagian bawah yang mirip sekop. Padahal, bentuk wajah keduanya berbeda. Wajah Platybelodon terlihat lebih pipih, datar dan lonjong, sementara wajah Amebelodon sedikit mirip dengan gajah modern yang kita kenal sekarang.

Mereka hidup di zaman Miosen Akhir, tepatnya sekitar 10 juta tahun lalu, ungkap laman ThoughtCo. Platybelodon dulunya hidup di wilayah rawa-rawa, danau dan sungai di Eurasia dan Afrika. Gading yang berbentuk mirip sekop ini berguna untuk menggali tanah, memotong kulit pohon yang keras dan menemukan vegetasi di sungai.

8. Barytherium

thoughtco.com

Kalau yang satu ini, terlihat sangat mirip dengan tapir, ya? Sumber lain menyebut Barytherium adalah perpaduan antara kuda nil dan gajah. Barytherium adalah salah satu moyang gajah paling awal. Mereka hidup di era Eosen Akhir hingga Oligosen awal, kira-kira sekitar 40-30 juta tahun lalu, jelas laman ThoughtCo.

Mereka menghuni wilayah hutan Afrika, diperkirakan di Libya, Mesir dan Oman, ungkap laman Prehistoric Wildlife. Jika diperhatikan dengan saksama, Barytherium punya dua pasang gading di rahang atas dan bawah. Gading ini terbentuk karena proses adaptasi dengan makanan. Diperkirakan, panjangnya sekitar 3 meter dengan berat 1-2 ton.

9. Moeritherium

walkingwith.fandom.com

Kamu mungkin tidak percaya kalau hewan ini adalah gajah. Sebab, penampilannya terlihat seperti perpaduan kuda nil, tapir dan babi hutan. Gajah purba berbentuk unik ini hidup di era Eosen Akhir, tepatnya sekitar 37-35 juta tahun lalu. Panjangnya hanya 8 kaki (2,4 meter), tinggi 70 cm dengan berat hanya 235 kilogram saja. Cukup kecil dan ringan!

Dari bentuk tengkorak, Moeritherium tidak punya ciri-ciri yang mirip gajah. Tidak ada belalai yang panjang, yang ada hanyalah bibir atas yang fleksibel seperti tapir. Bentuk giginya pun lebih mirip tapir daripada gajah. Dulunya, Moeritherium tinggal di wilayah rawa-rawa di Afrika bagian utara, tutur laman ThoughtCo.

Baca Juga: Tanpa 7 Hewan Ini, Manusia Mungkin Gak Bisa Hidup Loh

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya