TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penjelasan Singkat Mengapa Bulan Masih bisa Terlihat di Siang Hari

Udah tahu belum?

ilustrasi bulan yang terlihat di siang hari (pexels.com/Akshay Kumar)

Bulan adalah satu-satunya satelit alami bumi sekaligus satelit terbesar kelima di tata surya. Peran bulan sangat vital bagi bumi dan kehidupan di dalamnya. Salah satunya adalah memandu pelaut di malam hari dengan cahayanya yang terang.

Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa bulan masih bisa terlihat di siang hari? Untuk menuntaskan rasa penasaranmu, baca penjelasan di bawah ini!

1. Bisa terlihat di siang hari karena cahaya matahari terpantul di permukaannya

Sebenarnya, bulan berada di tempat yang sama, baik di siang atau malam hari. Hanya saja, kita butuh usaha ekstra untuk melihatnya di siang hari. Kadang bulan terlihat jelas, kadang tidak tampak sama sekali.

Menurut National Aeronautics and Space Administration (NASA), bulan tidak menciptakan cahayanya sendiri, melainkan memantulkan cahaya dari matahari. Inilah yang membuat bulan bersinar di malam hari dan terlihat samar-samar di siang hari.

2. Hanya terlihat di siang hari selama 25 hari dalam sebulan

ilustrasi bulan sabit terlihat di siang hari (pixabay.com/jrperes)

Bulan tidak terlihat di siang hari setiap hari, melainkan hanya selama 25 hari dalam sebulan, mengutip LiveScience. Selama fase bulan baru (new moon) dan bulan purnama (full moon), bulan akan menghilang dari langit siang.

Selama fase bulan baru, posisi bulan terlalu dekat dengan matahari sehingga sulit untuk dilihat. Sementara, saat mendekati fase bulan purnama, bulan hanya terlihat pada malam hari, karena bulan terbit saat matahari terbenam dan terbenam saat matahari terbit.

"Waktu terbaik untuk melihat bulan di siang hari adalah pada kuartal pertama (satu minggu setelah fase bulan baru) dan kuartal ketiga (satu minggu setelah bulan purnama). Fase-fase ini adalah periode terpanjang bulan terlihat di langit (siang), rata-rata lima hingga enam jam sehari," ungkap Edward Guinan, profesor astronomi dan astrofisika di Villanova University di Pennsylvania.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Bulan Menjadi Satu-satunya Satelit Alami Bumi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya