5 Hal Seputar Teori Evolusi yang Masih Sering Disalahpahami
Teori evolusi tidak sesederhana, manusia berasal dari kera
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Teori Evolusi merupakan salah satu konsep penting dalam pembahasan ilmu biologi. Melalui teori evolusi, kita bisa menarik simpulan tentang asal terjadinya keanekaragaman makhluk hidup. Pendekatan teori evolusi juga turut menjelaskan mengapa satu spesies hewan lebih rentan punah dibandingkan spesies hewan lainnya.
Sayangnya, teori evolusi masih sangat sering disalahpahami oleh sebagian besar orang. Dalam sebuah riset yang dimuat di jurnal Evolution tahun 2022, sebanyak 96 persen media rujukan para mahasiswa Amerika Serikat memiliki gambaran teori evolusi yang keliru. Kesalahpahaman inilah yang membuat diskusi mengenai teori evolusi menjadi terhambat dan bahkan terkesan tabu.
Kali ini kita akan membahas kesalahpahaman seputar teori evolusi yang masih sering kita temukan dalam percakapan sehari-hari. Yuk, kita bahas bersama!
1. Manusia berasal dari Kera
Banyak orang beranggapan bahwa menurut teori evolusi, manusia berasal dari kera. Faktanya adalah manusia dan kera berbagi nenek moyang yang sama. Dikutip dari Smithsonian National Museum of Natural History, nenek moyang manusia dan kera hidup sekitar 6 atau 8 juta tahun lalu.
Manusia, begitu pula primata lainnya memiliki beberapa ciri khas seperti besarnya ukuran otak, tangan yang teradaptasi untuk menggenggam, indera penglihatan yang lebih tajam dibandingkan indera penciuman serta tingginya usia harapan hidup. Kemiripan karakter ini dibuktikan pula secara genetik yaitu 99 persen kesamaan susunan DNA antara manusia dan simpanse, dikutip dari American Museum of Natural History.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.