5 Cara Manusia Mempercepat Kepunahan Hewan & Tumbuhan Langka
Diantaranya limbah plastik yang mengancam habitat laut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu mungkin sering mendengar beberapa spesies hewan maupun tumbuhan langka yang terancam punah. Bahkan analisis dalam studi ilmiah yang diterbitkan 50 tahun terakhir menyebutkan bahwa satu juta spesies bisa lenyap dalam beberapa dekade. Angka itu sama dengan hilangnya 1 dari setiap 8 spesies hewan atau tumbuhan yang kita tahu.
Dalam kurun waktu setengah abad, populasi manusia berlipat ganda dari 3,7 miliar pada 1970 menjadi 7,6 miliar saat ini. Kelompok ilmuan internasional menyimpulkan semua orang itulah yang mengancam satwa di seluruh dunia sehingga spesies menghilang puluhan hingga ratusan kali lebih cepat. IPBES (Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services) mengatakan bahwa akselerasi itu akibat ulah dan aktifitas manusia.
Berikut beberapa cara manusia yang bisa mempercepat laju kepunahan satwa liar atau spesies langka:
1. Penangkapan biota laut secara berlebihan
Ulah manusia telah mengubah sekitar dua pertiga dari permukaan laut. Ancaman utamanya berasal dari aktifitas memancing seperti kapal industri yang memanen sekitar sepertiga populasi ikan laut. Bahkan kehidupan laut semakin miris karena hilangnya habitat.
Ikan-ikan ini tidak mampu lagi bereproduksi cukup cepat untuk menjaga populasinya agar tidak menyusut. Beberapa jenis hiu, halibut atlantik dan tuna sirip biru adalah spesies yang paling banyak ditangkap di dunia. Kalau pun tidak ditangkap, beberapa spesies laut seperti lumba-lumba dan penyu tempayan juga mati karena tidak sengaja terperangkap oleh jaring dan alat tangkap lainnya.
Baca Juga: Unik dan Eksotis, 5 Spesies Kura-Kura ini Berada di Ambang Kepunahan
Baca Juga: Tahukah Kamu? Bumi Pernah Mengalami 5 Kali Kepunahan Massal Lho!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.