TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenali Cerebral Palsy, Ini 6 Perawatan Penyakit Kerusakan Otak Bayi

Calon orangtua wajib tahu!

ucpmn.org

Anak-anak yang dengan gangguan gerak tubuh dan mental kebanyakan disebabkan oleh cedera otak semasa bayi. Seperti dilansir laman Organic Facts, Cerebral palsy (CP) atau lumpuh otak adalah kelainan neurologis yang terjadi karena masalah perkembangan otak.

Kelainan ini terjadi saat bayi masih dalam kandungan atau setelah kelahiran. Nantinya, Cerebral palsy akan memengaruhi keterampilan motorik anak, tonus otot, dan gangguan kognitif.

Efek Cerebral palsy pada setiap anak sangat bervariasi. Ada yang dampaknya membuat anak tak mampu berjalan, tapi lancar berbicara atau sebaliknya. Sebagian berpengaruh pula pada tingkat intelektual, penglihatan, dan pendengaran. Segala keterlambatan tumbuh kembang akibat penyakit ini perlu perawatan jangka panjang.

Berikut adalah sejumlah perawatan dan pilihan gaya hidup yang dapat diterapkan orangtua untuk mengurangi dampak Cerebral palsy. 

1. Memberikan terapi sesuai dengan kebutuhan anak

braceworks.ca

Sebelum melakukan terapi, berkonsultasilah dengan dokter anak atau ahli fisioterapi untuk membuat rencana perawatan. Terapi fisik penting bagi anak penderita Cerebral palsy untuk meningkatkan fleksibilitas dan kontrol otot.

Melatih gerak motorik kasar, seperti berjalan atau motorik halus, seperti makan sendiri perlu dilakukan secara konsisten dan dalam jangka waktu panjang. Terapi yang menekankan pada pengembangan keterampilan anak (okupasi) juga penting untuk membantu kemandirian mereka melakukan kegiatan harian. Ada pula terapi wicara yang diperlukan anak untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi.

2. Akupuntur

flanderstoday.eu

Selain beragam terapi secara medis, ada pula terapi alternatif untuk pengidap Cerebral palsy, yaitu akupunktur. Dikutip dari laman Sciencedirectterapi akupunktur telah berhasil mengobati Cerebral palsy dengan berfokus pada pusat-pusat saraf utama dan titik-titik tekanan. Ahli akupunktur tidak hanya membantu mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh kondisi ini, tapi juga dapat meningkatkan fleksibilitas tubuh dan kontrol otot.

Baca Juga: 5 Makanan yang Baik untuk Perkembangan Otak Anak, Jadi Lebih Optimal!

3. Mengubah pola makan

cerebralpalsyguidance.com

Anak dengan Cerebral palsy biasanya memiliki sistem dalam tubuh yang berbeda , termasuk sistem pencernaan dan ekskresi. Untuk itu, perubahan pola makan harus dilakukan dan diterapkan sebagai menu harian.

Makanan keras, kacang-kacangan, biji-bijian atau makanan banyak serat sebaiknya dihindari. Itu karena anak dengan Cerebral palsy sering kali punya kesulitan dalam mengunyah dan menelan makanan.

Biasanya, waktu yang diperlukan untuk makan bisa lebih lama dari anak normal. Karena itu, bubur berkaldu atau makanan dengan tekstur lembut baik untuk diberikan. Makanan ini pun baik untuk membantu mengatasi sembelit. 

4. Yoga dan meditasi

homenaturalcures.com

Banyak orang yang menderita Cerebral palsy menemukan kelegaan dan kenyamanan dalam terapi dengan pendekatan mental, seperti yoga dan meditasi. Cara satu ini menjadi gagasan untuk menyatukan tubuh dan pikiran. Manfaatnya sendiri untuk meningkatkan sirkulasi tubuh, menurunkan hormon stres, meredakan peradangan, bahkan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jika mampu, sebaiknya seorang pasien Cerebral palsy menjalani terapi ini.

5. Lengkapi dengan prebiotik dan probiotik

pexels.com/ella olsson

Efek Cerebral palsy pada sistem pencernaan dan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi cukup serius. Itu sebabnya penting untuk meningkatkan fungsi-fungsi dalam tubuh. Orangtua perlu menambahkan makanan prebiotik dan probiotik ke dalam menu harian anak. Pencernaan pun makin sehat karena nutrisi dapat diserap lebih baik dan dapat digunakan secara efektif oleh tubuh.

Baca Juga: Mengenal Sistem Limbik, Bagian Otak yang Mengontrol Emosi & Perilaku

Verified Writer

Nita Nurfitria

Hai !

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya