TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Kelelawar Berambut Perak, Melakukan Migrasi untuk Berhibernasi

Kelelawar berambut perak menyukai ngengat

Kelelawar berambut perak (commons.m.wikimedia.org/Pete Lypkie)

Kelelawar berambut perak atau silver-haired bat merupakan spesies kelelawar yang penyendiri. Mereka berada dalam famili Vespertilionidae dan memiliki nama ilmiah Lasionycteris noctivagans. Agar kamu bisa mengenalinya di alam liar, ketahui bahwa panjang tubuhnya mencapai 10 sentimeter, beratnya sekitar 8--12 gram dan panjang kepakan sayapnya kisaran 27--31 sentimeter.

Warna tubuhnya didominasi hitam dengan ujung berwarna putih. Oh iya, nama ilmiah kelelawar berambut perak berarti penjelajah malam hari, lho. Hal tersebut berkaitan dengan perilaku nokturalnya. Yuk, kenalan melalui fakta berikut ini!

1. Wilayah penyebaran kelelawar berambut perak

Wilayah penyebaran kelelawar berambut perak (commons.m.wikimedia.org/Calliopejen)

Penyebaran kelelawar berambut perak berada di Bermuda, Kanada, Meksiko dan Amerika Serikat. Mereka menghuni hutan dari bagian tenggara Alaska saat musim panas hingga bagian timur laut Meksiko saat musim panas. Animalia menginformasikan bahwa kelelawar ini bisa ditemui di habitat gersang di ketinggian rendah selama melakukan migrasi musiman.

2. Lebih suka hidup menyendiri

Kelelawar berambut perak (commons.m.wikimedia.org/Shaun Case)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa spesies kelelawar ini lebih suka hidup menyendiri. Mereka biasanya bersarang di antara celah pepohonan, batang pohon atau singkapan batu, terutama saat sedang bermigrasi. Akan tetapi, kamu mungkin bisa melihat beberapa kelelawar berambut perak terlihat bersama di dalam bangunan selama musim dingin. Mereka tampaknya lebih memilih berada di dalam gedung agar tidak merasa terlalu dingin.

3. Memangsa sebelas ordo serangga

Kelelawar berambut perak (commons.m.wikimedia.org/LassenNPS)

Berdasarkan informasi dari Animal Diversity, kelelawar berambut perak mengonsumsi sebelas ordo serangga, lho. Dalam studi yang dilakukan oleh Lacki, ngengat yang berada dalam ordo Lepidoptra mendominasi sekitar 40 persen diet dari kelelawar ini. Bahkan, di beberapa wilayah penyebarannya, mereka dianggap sebagai spesialis pemakan ngengat.

Selain ngengat, kelelawar berambut perak juga mengonsumsi lalat dan kumbang. Sementara itu, studi lain menunjukkan bahwa spesies kelelawar ini adalah pemakan oportunis yang makanannya tergantung ketersediaan mangsa di wilayah jelajahnya.

Baca Juga: 6 Fakta Kelelawar Hantu, Mendeteksi Serangga dari Jarak Puluhan Meter

4. Melakukan migrasi untuk berhibernasi

Kelelawar berambut perak (commons.m.wikimedia.org/Shaun Case)

Selama musim panas, kelelawar berambut perak jantan dan betina akan dipisahkan secara geografis. Mereka tidak akan berdekatan satu sama lain hingga musim gugur, saat tiba waktunya untuk bermigrasi. Spesies kelelawar ini melakukan migrasi untuk berhibernasi, saat itu mereka membentuk kawanan dan jantan serta betina pada akhirnya bertemu.

Saat musim gugur, kawanan betina dan jantan akan kawin, tapi betina tidak akan mengandung sampai hibernasi selesai. Hibernasi kelelawar berambut perak cenderung berada di tempat yang lebih hangat dan kering selama musim dingin, biasanya berlangsung dari Oktober hingga Maret.

5. Memanfaatkan ekolokasi

Kelelawar berambut perak (commons.m.wikimedia.org/Larisa Bishop-Boros)

Seperti kebanyakan kelelawar, spesies ini juga menggunakan ekolokasi untuk mengamati lingkungannya sekaligus untuk berburu mangsa di malam hari. Kelelawar berambut perak memanfaatkan ekolokasi sebagai cara untuk mengidentifikasi individu yang tidak dikenal dan dikenalnya. Anaknya yang baru lahir mengenali induk berdasarkan aroma.

Silvis yang memeriksa 15 file akustik kelelawar berambut perak menemukan bahwa frekuensi rata-rata panggilannya adalah 29,26 kHz. Frekuensi panggilan maksimumnya adalah 35,77 kHz dengan 26,39 kHz sebagai frekuensi terendah. Karena mereka penyendiri, kelelawar berambut perak menggunakan komunikasi visual taktil saat musim kawin.

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya