TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Fakta Menarik Sleep Paralysis, Pernah Mengalaminya?

Apa saja fakta mengenai sleep paralysis​​​​​​​?

Ilustrasi seorang perempuan yang tertidur (pexels.com/Craig Adderley)

Sleep paralysis adalah kondisi di mana tubuh tidak bisa bergerak, yang muncul setelah tidur atau bangun. Saat mengalami kondisi tersebut, kita akan tetap sadar. Kondisi ini terjadi karena hilangnya kendali pada otot atau atonia. Biasanya 75% orang akan mengalami halusinasi selama sleep paralysis. 

Baca Juga: Sleep Paralysis: Benarkah karena Ketindihan Makhluk Halus?

1. Dua jenis sleep paralysis

Ilustrasi seorang perempuan yang tidur menggunakan selimut (pexels.com/cottonbro studio)

Hypnagogic sleep paralysis terjadi ketika tidur. Secara khusus, kamu akan merasa semakin kurang sadar dan pada akhirnya tidak sadar saat memasuki tahap pertama non-REM tidur. Ini menyebabkan otak sadar, sementara tubuh berada dalam kondisi lumpuh.

Sementara hypnopompic sleep paralysis terjadi saat bangun, ketika pikiran sadar sebelum ototmu 'sadar' saat kamu memasuki akhir dari siklus REM (Rapid Eye Movement). 

2. Tiga jenis halusinasi saat sleep paralysis

Ilustrasi seorang pria yang tidur (pexels.com/Emma Filer)

75% orang yang mengalami sleep paralysis diperkirakan mengalami halusinasi. Halusinasi itu berupa intruder hallucinations, di mana kita seperti merasakan kehadiran seseorang atau sesuatu dalam ruangan.

Kemudian ada chest pressure hallucinations atau juga disebut incubus hallucinations, di mana kira akan merasa sesak, dada seperti ditekan dan susah bernapas. Di beberapa kasus bahkan merasa sakit secara fisik.

Dan terakhir yaitu vestibular-motor (V-M) hallucinations, yakni kondisi di mana tubuh merasa seperti memasuki alam lain, yang terasa seperti terbang atau melayang di udara.

Baca Juga: Sleep Call Artinya? Istilah Populer yang Sering Dipakai Pasangan

Penelitian yang dilakukan menemukan hasil yang beragam. Para peneliti percaya bahwa banyak faktor yang terlibat saat proses sleep paralysis. Gangguan tidur dan masalah tidur lainnya menunjukkan beberapa hubungan yang kuat dengan sleep paralysis.

Begitu juga dengan gejala insomnia seperti susah tidur dan excessive daytime sleepiness, kondisi di mana tubuh kesulitan untuk tetap terjaga atau sadar. Beberapa kondisi kesehatan mental juga berhubungan dengan sleep paralysis. Dengan demikian, sejauh ini tidak diketahui apa penyebab pasti sleep paralysis.

3. Penyebab pasti belum diketahui

Ilustrasi seorang pria yang tertidur (pexels.com/cottonbro studio)

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya