Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Rusa sika dinamai dari kata Jepang Shika yang artinya rusa. Mereka adalah sepsies rusa yang berasal dari Asia Timur sebelum menyebar ke seluruh dunia. Rusa sika merupakan salah satu spesies rusa yang tidak kehilangan bintik-bintik di tubuhnya saat mencapai usia dewasa. Ukuran polanya bergantung pada wilayah yang ditempatinya.
Agar kamu bisa mengenali mereka lebih mudah, ingatlah bahwa rusa sika memiliki tinggi 50-110 cm dengan panjang tubuh 95-180 cm. Sementara itu, kisaran beratnya mencapai 25-110 kg. Nama ilmiahnya adalah Cervus nippon. Mari mengenalnya lebih jauh melalui fakta berikut ini.
1. Wilayah penyebaran rusa sika
Rusa sika (commons.m.wikimedia.org/Rufus46) Rusa sika berasal dari Asia Timur, khususnya Jepang. Mereka juga telah diperkenalkan ke wilayah lainnya di seluruh dunia termasuk Eropa, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru dan Filipina. Animalia menginformasikan bahwa mereka lebih menyukai hidup di area berhutan yang memiliki tumbuhan lebat. Serta wilayah yang memungkinkannya bermigrasi secara musiman ke daerah pegunungan seperti Jepang.
2. Kamu mungkin salah mengenali rusa sika sebagai rusa lainnya
Rusa sika (commons.m.wikimedia.org/Iwolfartist) Rusa sika kerap disalah kenali sebagai rusa fallow sebab bulunya saat musim panas bisa terlihat sangat mirip dengan mereka. Untuk membedakannya, kamu hanya perlu melihat bagian pantatnya. Rusa fallow memiliki ekor panjang dan garis hitam di sepanjang tubuhnya, sementara rusa sika lebih pendek dan berwarna putih.
Tanduk rusa fallow jantan juga lebih lebar dan pipih, sementara rusa sika itu runcing. Sementara rusa sika di musim dingin sering disalah kenali sebagai rusa merah. Untuk membedakannya, ukuran rusa merah lebih besar dengan pantat berwarna krem atau mengkilap. Rusa sika hanya berwarna putih. Tanduk rusa merah juga jauh lebih besar dari rusa sika, jelas Woodland Trust.
3. Sebagian rusa sika hidup menyendiri
Rusa sika (commons.m.wikimedia.org/Nasser Halaweh) Berdasarkan informasi dari A-Z Animals, rusa sika biasanya aktif di siang hari. Tapi, mereka akan lebih aktif saat malam hari jika banyak aktivitas manusia di kawasanannya. Rusa sika biasanya makan saat fajar dan petang. Beberapa dari mereka hidup sendiri, sementara yang lain hidup dalam kelompok,
Tapi, jantan cenderung memilih menghabiskan sendiran. Terkadang mereka juga membentuk kawanan besar di musim gugur dan musim dingin.
4. Rusa sika bisa memakan bambu dan ivy beracun
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Rusa sika (commons.m.wikimedia.org/H. Zell) Rusa sika adalah herbivora, dietnya kebanyakan terdiri dari rerumputan, dedaunan, semak, buah, jamur, pakis dan bambu. Menariknya, mereka bahkan bisa memakan tanaman ivy yang beracun. Di area pertanian, rusa sika akan menyerbu ladang jagung dan kedelai.
5. Tanduk rusa sika dilepaskan dan tumbuh kembali setiap tahunnya
Rusa sika (commons.m.wikimedia.org/Lilly M) Tanduk rusa sika terbuat dari tulang yang akan dilepaskan dan tumbuh kembali setiap tahunnya. Tanduknya ditutupi dengan beludru lembut ketika tumbuh. Akan tetapi, beludru tersebut akan terkelupas dan memperlihatkan tulang tajamnya saat musim kawin.
6. Rusa sika mengeluarkan berbagai macam vokalisasi
Rusa sika (pixabay.com/Marcel Langthim) Rusa sika mengeluarkan berbagai macam suara. Saat musim kawin, jantan mengeluarkan suara siulan panjang yang berlarut-larut, itu terdengar seperti sirene. Mereka juga mengeluarkan suara erangan. Sementara betina akan mengembik seperti kambing ketika memanggil anak-anaknya. Ketika mereka khawatir, rusa sika akan menggonggong pendek tapi bernada tinggi.
Baca Juga: 6 Fakta Unik Bunglon Panther, Hewan Endemik Madagaskar yang Colorful!