TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Ibex Alpen, si Tangguh yang Lolos dari Ambang Kepunahan

Ibex alpen ternyata sangat diplomatis

Ibex alpen (commons.m.wikimedia.org/Giles Laurent)

Ibex alpen merupakan spesies kambing liar yang menghuni pegunungan di Eropa. Mereka berada dalam famili Bovidae dengan nama ilmiah Capra ibex. Panjang tubuhnya mencapai 1,2-1,7 meter, tingginya sekitar 73-101 sentimeter dengan berat 17-117 kilogram. Karakteristik dari ibex alpen yang bisa membantumu mengenalinya adalah janggut di dagunya.

Bulu mereka juga pendek dan halus, warnanya tergantung pada musim, lho. Bulunya cenderung berwarna cokelat kemerahan saat musim dingin dan abu-abu kecokelatan saat musim panas. Berikut fakta-fakta menarik tentang ibex alpen!

1. Wilayah penyebaran ibex alpen

Ibex alpen (commons.m.wikimedia.org/Hans Stieglitz)

Penyebaran ibex alpen saat ini bisa ditemukan di sebagian besar atau seluruh pegunungan Alpen di Italia dan Prancis, bagian selatan Jerman, Swiss dan Austria. Animalia menginformasikan bahwa mereka lebih memilih daerah berbatu di sepanjang garis salju di atas hutan pegunungan. Mereka menempati medan yang curam dan kasar. Ibex alpen biasanya tidak ditemukan di kawasan hutan, meskipun jantan dewasa di kawasan padat penduduk mungkin tinggal di hutan campuran jika tidak ada salju.

Jantan biasanya menghabiskan musim dingin di hutan jenis konifera. Sementara betina lebih memilih medan curam, jantan biasanya berada di padang rumput dataran rendah selama musim semi. Lalu, mereka akan mendaki ke padang rumput pegunungan selama musim panas. Keduanya lebih memilih berada di lereng curam dan berbatu dengan sedikit salju selama musim dingin.

Baca Juga: 5 Fakta Gadwall, Punya Reputasi sebagai Burung Pencuri Makanan 

2. Ibex alpen hidup dalam kawanan

Ibex alpen (commons.m.wikimedia.org/Haj3s29a)

Hewan satu ini merupakan spesies yang suka berkumpul dan komunikatif, lho. Ibex alpen betina hidup dalam sistem hierarki yang di dalamnya ada satu jantan dominan dan 10 hingga 20 betina di setiap kawanannya. Sementara itu, jantan juga hidup berkelompok tapi memiliki sistem hierarkinya sendiri dengan ukuran kawanan hanya 6 hingga 8 anggota.

Saat musim gugur, jantan lebih memilih hidup terisolasi dan bisa menjadi sangat agresif. Ibex alpen cenderung lebih aktif saat fajar dan petang, di siang hari mereka lebih memilih berteduh di tempat yang nyaman.

3. Tanduk ibex alpen bisa tumbuh hingga 140 sentimeter!

Ibex alpen (pixabay.com/Franz)

Spesies ibex ini mempunyai tanduk melengkung ke belakang. Berdasarkan informasi dari Fact Animal, panjang tanduk ibex alpen bisa mencapai 1,4 meter, lho! Tapi, tanduk betina biasanya lebih kecil dari jantan. Tanduknya terus tumbuh sepanjang hidup dan sangat berguna saat mereka harus bertarung dan melindungi dirinya.

4. Ibex alpen pandai melompat dan memanjat

Ibex alpen (commons.m.wikimedia.org/Giles Laurent)

Kamu harus tahu bahwa ibex alpen sebenarnya sangat gesit, terlepas dari medan terjal dan berbatu yang dihuninya. Sumber yang sama menjelaskan bahwa mereka bisa melompat lebih dari dua meter, lho. Tidak hanya itu, ibex alpen juga terlihat memanjat permukaan bendungan hanya untuk menjilat endapan mineral yang terbawa air melalui bebatuan. Sumber mineral itu adalah salah satu cara bagi ibex untuk mendapatkan elektrolit dan mikronutrien.

5. Ibex alpen sebenarnya sangat diplomatis, tapi bukan berarti tidak bertarung

Ibex alpen (commons.m.wikimedia.org/Todi.leggieri)

Salah satu faktor yang menyebabkan ibex alpen berumur panjang adalah kemampuannya untuk menyelesaikan konflik dengan menggunakan cara yang menghemat energi. Ibex bawahan jarang menantang jantan dominan, mereka tampaknya berada dalam hierarki yang disetujui dan diikuti oleh semua anggota ibex alpen. Sumber yang sama menjelaskan bahwa ibex merupakan salah satu hewan yang paling tidak agresif dan paling diplomatis.

Walaupun begitu, bukan berarti mereka tidak pernah terlibat dalam pertarungan, ya. Ibex jantan terkadang menyerang dengan kekuatan menakutkan sebab mereka mempunyai tanduk seberat 15 kilogram. Jika pertarungan berimbang, ibex alpen terlibat dalam aksi tandukan kepala untuk saling mendominasi.

6. Ibex alpen mempunyai jantung yang kecil

Ibex alpen (pixabay.com/Franz)

Selain dari strategi kawin dan diplomasinya untuk menghindari pertarungan, ibex alpen beradaptasi dengan baik dalam menghemat energi di lingkungan dingin. Mereka ternyata memiliki jantung kecil sehingga metabolismenya melambat. Ibex alpen bahkan mengambil strategi hewan berdarah dingin untuk berjemur di bawah sinar matahari di bebatuan hangat, itu dilakukannya untuk mengurangi kebutuhan memanfaatkan cadangan lemak di musim dingin.

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya