Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Rangkong gading adalah burung besar yang berada dalam keluarga enggang. Mereka bisa kamu temui di wilayah Asia Tenggara. Punan Bah percaya bahwa rangkong gading adalah penjaga sungai antara kehidupan dan kematian. Mereka memiliki balung unik yang sangat khas. Nama ilmiahnya adalah Rhinoplax vigil. Mari kenalan dengan rangkong gading lebih jauh, yuk!
1. Wilayah penyebaran rangkong gading
Perangko dengan ilustrasi rangkong gading (commons.m.wikimedia.org/Post of Indonesia) Rangkong gading mudah dikenali karena penampilan uniknya. Mereka menghuni hutan hujan lebat dengan pepohonan yang besar dan tinggi di dataran rendah hingga hutan sub-pegunungan dengan ketinggian 1.500 m. Rangkong Indonesia menginformasikan bahwa kamu bisa menemui mereka di Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan, Thailand dan populasi kecil terdapat di Myanmar.
2. Rangkong gading memakan buah pohon beringin atau ara
Rangkong gading (factanimal.com/Fact Animal) Dijelaskan juga pada sumber yang sama bahwa makanan utama dari rangkong gading adalah buah besar dari pohon ficus atau buah ara. Hanya hutan-hutan tidak tersentuh yang bisa menyediakan buah besar dengan pasukan buah yang banyak sepanjang tahun. Makanan lain dari rangkong gading adalah hewan kecil, mereka hanya memakan sekitar 2%.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Soang, Unggas yang Sering Dikira Angsa
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Vokalisasi rangkong gading bisa terdengar dari jarak 2.4 km
lustrasi rangkong gading (commons.m.wikimedia.org/Anonymous Chinese Artist) Rangkong gading memiliki ritual panggilan aneh di antara jantan. Mereka akan menyodok paruhnya pada pohon kemudian terbang ke arah yang berlawanan. Kelompok tersebut akan menabrakkan balungnya satu sama lain. Ritual ini dilakukan oleh jantan untuk menunjukkan dominasi terhadap wilayah dan sumber makanan.
Melansir Kidadl, rangkong gading mengeluarkan suara yang sangat nyaring. Panggilannya bisa terdengar dari jarak sejauh 2.4 km. Mereka juga akan memanggil pasangannya saat menghadapi bahaya.
4. Balung dari rangkong gading terbuat dari keratin
Rangkong gading (factanimal.com/Fact Animal) Balung atau tonjolan yang berada di atas paruh rangkong gading adalah alasan mengapa spesies burung satu ini terancam punah. Mereka diburu dan dibunuh untuk diambil balungnya. Balung tersebut terbuat dari keratin, sama seperti kuku manusia. Fact Animal menginformasikan bahwa balung dari rangkong gading lebih mudah diukir dan diseludupkan daripada gading gajah, itulah mengapa mereka sangat dicari oleh para pemburu.
5. Rangkong gading berpasangan untuk seumur hidup
Rangkong gading (factanimal.com/Fact Animal) Sama seperti semua spesies burung enggang, rangkong gading hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya, mereka adalah monogami. Rangkong gading betina akan menemukan lubang sarang yang tepat lalu masuk dan mengurung diri. Bersama dengan rangkong gading jantan, mereka akan menutup sarangnya dengan tanah liat yang dibubuhi kotorannya.
Akan ada celah sempit yang disisakan pada lubang penutup sebagai akses untuk mendapatkan makanan dari jantan dan menjaga suhu serta kebersihan dalam sarang. Betina akan meluruhkan sebagian bulu terbangnya dan dijadikan sebagai alasan untuk menjaga kehangatan telurnya. Waktu yang dibutuhkan dari bertelur, mengerami, menetas hingga anak siap keluar dari sarangnya sekitar 154-183 hari, dilansir Rangkong Indonesia.
Baca Juga: 9 Fakta Unik African Pygmy Goose, Unggas Air Termungil di Dunia