5 Fakta Fenomena Kulminasi, Hari Tanpa Bayangan di Indonesia
Sejumlah kota di Indonesia akan mengalami kulminasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menginformasikan bahwa sejumlah kota di Indonesia akan mengalami fenomena kulminasi pada akhir Februari dan awal Maret 2024. Diketahui, kulminasi adalah peristiwa ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Ini terjadi saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat.
Artinya, posisi Matahari tepat berada di atas kepala pengamat saat fenomena kulminasi terjadi. Sebab itulah peristiwa astronomi ini kerap disebut dengan istilah "Hari Tanpa Bayangan". Ini lantaran ketika kulminasi terjadi, bayangan sebuah objek seolah-olah menghilang karena tertumpuk dengan objek itu sendiri.
Lalu, kenapa kulminasi bisa terjadi? Apakah hanya Indonesia yang bisa mengalaminya? Yuk, simak fakta-faktanya berikut ini!
1. Terjadi saat Matahari berada di posisi paling tinggi
Mengutip dari laman BMKG, fenomena kulminasi terjadi saat Matahari berada di posisi paling tinggi di langit. Ketika kulminasi terjadi, deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat di Bumi. Itu artinya, posisi Matahari tepat berada di atas pengamat atau di titik zenit.
Saat kulminasi berlangsung, bayangan pengamat atau bayangan objek tegak lainnya seolah-olah menghilang lantaran tertumpuk. Itulah mengapa kulminasi disebut sebagai "Hari Tanpa Bayangan". Menarik sekali, bukan?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.