TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta Pasteurella Multocida, Bakteri Penyebab Penyakit Ngorok

Terbaru, wabah penyakit ngorok pada kerbau melanda Sumsel

ilustrasi bakteri (pixabay.com/Arek Socha)

Wabah penyakit ngorok pada kerbau baru-baru ini dikabarkan melanda Sumatera Selatan (Sumsel). Ada empat wilayah yang melaporkan kematian puluhan kerbau secara mendadak, di antaranya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Banyuasin, dan Empat Lawan. Diketahui, penyakit ngorok yang memiliki nama lain Septicaemia Epizootica ini merupakan penyakit akut pada kerbau atau sapi.

Penyakit ngorok disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida, yakni bakteri patogen yang kerap ditemukan pada hewan ruminansia (kerbau, sapi, domba, hingga kambing) dan unggas. Kerbau dan sapi adalah inanng yang paling banyak dihinggapi oleh Pasteurella multocida. Lalu, dari manakah asal bakteri tersebut? Yuk, simak fakta-faktanya di bawah ini!

1. Pasteurella multocida hidup di lingkungan perairan dan tanah

ilustrasi bakteri (pixabay.com/Gert Altmann)

Pasteurella multocida adalah bakteri yang masuk ke dalam kelas Gammaproteobacteria, genus Pasteurella, dan keluarga Pasteurellaceae. Berdasarkan sebuah studi yang terbit dalam jurnal Applied and Environmental Microbiology pada tahun 2005, bakteri ini pada umumnya hidup di lingkungan perairan dan tanah.

Kemudian, karena sifatnya yang parasit, Pasteurella multocida sangat umum ditemukan di bagian saluran pernapasan dan nasofaring inangnya. Selain kerbau, bakteri dari keluarga Pasteurellaceae ini juga dapat menginfeksi sapi, kambing, dan lembu. Saat menginfeksi kerbau dan hewan ruminansia lain, bakteri ini akan berkembang menjadi penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica.

Baca Juga: Diserang Penyakit Ngorok, Belasan Kerbau di OKI Mati Mendadak

2. Selain kerbau, bakteri ini juga menginfeksi hewan unggas

ilustrasi hewan unggas (pixabay.com/Xuân Tuấn Anh Đặng)

Tak hanya kerbau atau sapi, Pasteurella multocida juga menginfeksi hewan-hewan unggas. Dilansir MSD Veterinary Manual, bakteri ini bisa memicu penyakit kolera pada ayam, bebek, burung, dan lainnya. Tanda-tanda penyakit kolera pada unggas, seperti luka, biasanya ditemukan di area mata, kepala, paru-paru, dan hati.

Sama seperti Septicaemia Epizootica, kolera akibat dari infeksi Pasteurella multocida menyebabkan kematian akut pada hewan unggas. Selain tingkat kematiannya yang tinggi, tingkat penularan penyakit kolera unggas ini terbilang sangat cepat di kalangan unggas. Itulah mengapa, Pasteurella multocida menjadi salah satu bakteri paling berbahaya pada hewan ternak.

Verified Writer

Mutiara Ananda

From the sea who love everything in the sky.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya