TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Diburu, Keberadaan Orang Utan Sangat Penting untuk Hutan

Mereka mempengaruhi keseimbangan ekosistem hutan

unsplash.com/Fabrizio Frigeni

Orang utan alias pongo adalah hewan endemik hutan hujan tropis yang hanya ada di Indonesia. Dua spesies primata ini dikenal dengan nama orang utan Kalimantan (pongo pygmaeus) dan orang utan Sumatera (pongo abelii). Selain lucu, orang utan juga cukup pintar jika dibandingkan dengan hewan lainnya.

Sayangnya, populasi orang utan semakin menurun hingga terancam punah. Hal ini disebabkan habitat alami mereka banyak yang beralih fungsi menjadi area perkebunan kelapa sawit. Ironisnya, orang utan dianggap sebagai hama dan tidak sedikit dari mereka yang dibunuh. Padahal, manusialah yang menjarah 'rumah' orang utan.

Masalah tidak berhenti sampai di situ. Berkurangnya populasi orang utan di alam nantinya dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem hutan bahkan kehidupan manusia itu sendiri. Sebagai generasi cerdas, kita harus tahu mengenai fungsi dari keberadaan orang utan. Berikut informasinya!

1. Hewan cerdas ini bertugas membuka kanopi hutan

instagram.com/tanjungputing

Peran orang utan sangat besar bagi ketersediaan cahaya matahari di dalam hutan mengingat kondisi hutan hujan tropis sangatlah lebat dan gelap. Saat mencari makan ataupun membuat sarang, orang utan selalu memetik dahan dan daun pepohonan. Dengan cara ini, bagian atas hutan akan terbuka sehingga memudahkan sinar matahari untuk masuk dan mencapai tanah.

Kemudian, tunas tumbuhan baru dapat berkembang dengan baik karena mendapat sinar matahari yang cukup. Seperti yang kita ketahui, sinar matahari sangat penting dalam proses pengolahan makanan bagi tumbuhan.

Baca Juga: Bukan Pemangsa Ikan Laut, 3 Jenis Hiu Ini Pemakan Plankton Lho

2. Gak cuma itu, orang utan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan

instagram.com/tanjungputing

Orang utan suka sekali memakan buah-buahan. Biji dari buah yang mereka makan akan dikeluarkan bersama dengan feses. Biji-biji itu dapat tersebar cukup jauh sebab orang utan dapat berpergian sepanjang 10 km dalam satu hari.

Jika jatuh di tempat yang subur maka biji tersebut dapat tumbuh menjadi pohon baru. Bahkan terdapat beberapa jenis tumbuhan yang hanya dapat tumbuh melalui perantara orang utan.

3. Penangkapan orang utan untuk dipelihara bukanlah tindakan tepat

mongabay.co.id

Tidak sedikit orang utan yang ditangkap dan dijadikan hewan peliharaan. Tahukah kamu, bahwa tindakan ini adalah tidak tepat. Sebabnya, DNA orang utan memiliki kemiripan hingga 97 persen dengan DNA manusia. Hal ini lebih memudahkan terjadi penularan penyakit di antara keduanya. Selain itu, menangkap orang utan sama saja menyalahgunakan fungsi utama mereka sebagai pemelihara hutan.

4. Bagi kamu yang ingin berkunjung ke 'rumah' orang utan, sebaiknya perhatikan hal ini

unsplash.com/Fabrizio Frigeni

Jika kamu ingin bertemu dengan orang utan, kamu dapat berkunjung ke beberapa kawasan khusus seperti Taman Nasional Tanjung Puting, Taman Nasional Betung Kerihun, Taman Nasional Kutai dan Taman Nasional Gunung Leuser. Selain sebagai tempat konservasi aneka satwa, kawasan ini juga dibuka bagi wisatawan. Namun, untuk menjaga kenyamanan selama berwisata dan agar tidak mengganggu aktivitas satwa, kamu sebaiknya menggunakan jasa pemandu. Pemandu nantinya akan mengarahkan sekaligus memberi pengetahuan kepadamu.

Baca Juga: 6 Hewan Ini Menunggu Seumur Hidup untuk Melakukan Seks, Kemudian Mati

Verified Writer

Peni arianita

penyuka kopi, jalan-jalan, dan makan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya