TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Kilat dan Petir, Ternyata Bisa Terjadi di Gunung Berapi

Fenomena alam yang menakjubkan sekaligus menakutkan

unsplash/Lucien Kolly

Kilat dan petir adalah fenomena alam yang biasa terjadi menyertai hujan dan badai. Fenomena ini bisa menakutkan, namun di saat yang sama juga membuat takjub. Bahkan jika dilihat dari kejauhan, cahaya kilat pun bisa tampak indah.

Nah, berbicara soal kilat dan petir, ternyata fenomena ini punya sejumlah fakta unik yang bisa membuat kita kagum. Mau tahu apa saja itu? Ini dia 5 di antaranya.

1. Suhu kilat jauh lebih panas daripada suhu permukaan matahari

unsplash/Zoltan Tasi

Laman Weather menjelaskan bahwa sebenarnya secara teknis, kilat hanyalah gerakan arus listrik yang merambat dari awan ke tanah, sehingga tidak memiliki temperatur. Namun gerakan arus listrik tersebut membuat udara yang dilewatinya menjadi panas. Seberapa panas? Sekitar 27 ribu derajat Celcius, alias 5 kali lipat suhu di permukaan matahari! Wow!

2. Menghasilkan energi yang luar biasa

unsplash/Felix Mittermeier

Selain sangat panas, aliran arus listrik pada kilat juga menghasilkan energi yang luar biasa besar. Dilansir dari Real Clear Science, satu sambaran kilat saja bisa menghasilkan energi hingga 1 miliar Joule. Energi sebanyak itu cukup untuk menyalakan sebuah lampu 60 watt selama 6 bulan penuh.

Baca Juga: 5 Fakta Ilmiah Petir Gunung Berapi, Mengapa Bermuatan Listrik? 

3. Ibukota petir dunia adalah Maracaibo, Venezuela

steemit.com

Kilat dan petir bukanlah fenomena yang terjadi secara merata di setiap tempat. Beberapa tempat terbilang jarang mengalaminya, sedangkan tempat-tempat lain bisa mengalami sambaran kilat dan petir hampir sepanjang tahun.

Tempat yang diyakini sebagai ibukota petir dunia alias tempat yang paling sering terjadi petir adalah Maracaibo, Venezuela. Tepatnya di Danau Maracaibo di sebelah Pegunungan Andes. Laman Live Science menyebut bahwa angin dari gunung bercampur dengan udara hangat dan lembap di atas danau membuat petir terjadi di sana hampir 300 hari dalam setahun!

4. Kilat juga bisa terjadi di gunung berapi

unsplash/Marc Szeglat

Kilat dan petir ternyata tidak hanya bisa terjadi di awan. Aktivitas gunung berapi pun bisa menghasilkan kilat, dan fenomena ini disebut kilat gunung berapi. Laman Geology menyebut bahwa para ilmuwan umumnya setuju bahwa fenomena ini terjadi karena akibat pemisahan partikel bermuatan listrik positif dan negatif dari erupsi gunung berapi.

Baca Juga: 5 Mitos & Fakta Tentang Petir, Gak Selalu Terjadi Saat Hujan Lho!

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya