TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Pemahaman yang Salah Soal Bumi, Begini Fakta Sebenarnya

Siapa bilang Gunung Everest adalah gunung tertinggi di bumi?

cosmic-watch.com

Ilmu pengetahuan saat ini sudah berkembang sedemikian pesatnya. Hampir segala hal tentang alam telah diketahui oleh manusia. Misalnya soal bumi, tentu pemahaman kita saat ini sudah lebih maju dan lengkap dibanding apa yang dipahami orang puluhan tahun lalu.

Tapi mungkin tidak semua dari kita punya pemahaman yang update dan akurat soal beberapa hal tentang bumi. Tentu kamu bukan termasuk orang yang percaya bahwa bumi ini datar, tapi bisa jadi kamu masih percaya pada beberapa pemahaman umum yang salah soal bumi. Misalnya 6 hal berikut ini. Yuk kita pelajari fakta yang sebenarnya.

1. Matahari berwarna kuning

solar-center.stanford.edu

Ingatkah kamu tentang pelajaran SD bahwa sinar matahari sebenarnya berwarna putih? Karena sinar matahari putih, maka tentu warna matahari pun putih. Fakta itu khususnya bisa kita lihat dari foto matahari yang diambil di luar angkasa. Lalu kenapa warna matahari terlihat kuning atau oranye dari bumi? Itu karena pengaruh atmosfer.

Pada pagi dan sore hari, matahari berada cukup jauh dari kita, yaitu di ufuk timur atau barat. Itu membuat gelombang cahaya biru yang pendek tidak sampai ke mata kita. Yang mencapai mata kita adalah gelombang cahaya yang lebih panjang yaitu kuning hingga merah.

Hal yang sebaliknya terjadi saat siang hari. Matahari berada cukup dekat dengan kita yaitu tepat di atas kepala. Gelombang biru yang pendek pun bisa dengan mudah mencapai mata sehingga langit terlihat biru. Pada siang hari yang terik, terkadang kita bisa melihat warna asli matahari, yaitu putih.

Lalu kenapa foto-foto matahari yang ada di internet kebanyakan berwarna kuning bahkan kemerahan? Itu karena para ilmuwan umumnya mewarnai foto-foto tersebut dengan warna yang kita anggap wajar bagi matahari. Tapi yang jelas, faktanya adalah matahari sebenarnya berwarna putih.

Baca Juga: 5 Misteri Bumi yang Sampai Sekarang Belum Terpecahkan

2. Saat gerhana bulan, bulan akan tampak gelap

forbes.com

Hayo, masih adakah dari kamu yang berpikir bahwa saat gerhana bulan, bulan akan jadi gelap alias tidak terlihat sama sekali? Saat gerhana matahari, matahari memang tertutup sehingga tidak terlihat, sehingga mungkin ada yang mengira bahwa hal yang sama akan terjadi saat gerhana bulan. Padahal faktanya tidak seperti itu.

Bulan sebenarnya tetap terlihat jelas di langit pada saat gerhana. Tapi warnanya bukan putih, melainkan merah atau oranye. Kenapa begitu?

Pada saat gerhana bulan, bumi memblok sinar dari matahari ke bulan. Tapi karena bumi mempunyai lapisan atmosfer, sinar matahari masih bisa menembus atmosfer tersebut dan mencapai bulan. Bulan pun terlihat kemerahan karena alasan yang sama dengan kenapa langit fajar dan senja terlihat kemerahan.

3. Gurun terbesar di dunia adalah Gurun Sahara

worldatlas.com

Gurun Sahara di Afrika memiliki luas 9 juta km persegi, terluas di antara seluruh padang pasir yang ada di bumi. Tapi kalau kamu mengira Sahara sebagai gurun terluas di bumi, berarti pemahamanmu soal gurun masih salah.

Bersiaplah untuk terkejut: gurun terluas di dunia adalah Gurun Antartika, dengan luas 13,8 juta km persegi. Kok bisa? Itu karena definisi gurun sebenarnya bukanlah tempat yang panas dan berpasir. Gurun didefinisikan sebagai tempat dengan curah hujan yang sangat rendah, kurang dari 250 mm per tahun.

Antartika memang sangat dingin, tapi disana sangat jarang terjadi hujan. Maka Antartika pun memenuhi definisi gurun. Begitu pula dengan Gurun Akrtik di kutub utara, yang adalah gurun terbesar kedua di dunia dengan luas 13,7 juta km persegi. Maka Sahara hanya menempati urutan ketiga gurun terluas di dunia.

4. Gunung Everest adalah gunung tertinggi di dunia

mountainmadness.com

Pemahaman ini salah, karena sebenarnya ada gunung di dunia ini yang lebih tinggi dari Everest. Adalah gunung Mauna Kea di Hawaii yang pantas dinobatkan sebagai gunung tertinggi di dunia. Tinggi gunung ini dari kaki hingga puncaknya lebih dari 10 ribu meter, mengalahkan Everest yang 'hanya' 8.850 meter.

Maka gelar yang lebih tepat bagi Gunung Everest bukanlah gunung tertinggi, tapi puncak tertinggi diukur dari permukaan laut. Mauna Kea memang lebih tinggi dari Everest, tapi kaki gunung ini berada sekitar 6 ribu meter di bawah permukaan laut. Sehingga jika diukur dari permukaan laut, ketinggian Mauna Kea hanyalah 4.025 meter.

5. Petir tidak akan menyambar tempat yang sama dua kali

huffpost.com

Entah dari mana pemahaman yang salah ini berasal. Yang jelas, banyak orang mempercayainya, bahkan hingga menggunakannya untuk menggambarkan kejadian yang nyaris mustahil terjadi lagi. Tapi faktanya, petir bisa menyambar tempat yang sama lebih dari sekali, bahkan hingga ratusan kali.

Contohnya adalah gedung pencakar langit Empire State Building di New York. Puncak gedung itu tersambar petir puluhan kali setahun. Itu karena petir memang cenderung menyambar tempat yang tinggi, terutama yang terbuat dari logam. Jadi saat banyak petir, hindari tempat tinggi dan benda yang mengandung logam, ya.

Baca Juga: 8 Astronaut yang Pernah Ke Bulan Berkumpul, Begini Cerita Seru Mereka

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya