Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Penduduk di seluruh dunia kian mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Peningkatan penduduk berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan. Minimnya lahan tersedia berdampak dengan pangan dan energi, dua hal utama yang penting dalam kehidupan. Namun perkembangan teknologi bisa menghadirkan solusi untuk keduanya. Teknologi ini namanya Agrivoltaic atau Agrovoltaic.
Agrivoltaic memiliki konsep penggabungan antara pertanian dan penghasil energi. Dengan memanfaatkan sumber energi yang tak pernah habis di dunia yaitu, matahari, Agrivoltaic bisa membantu mengatasi kedua permasalahan ini di tengah keterbatasan lahan. Lalu apa sebenarnya teknologi bernama Agrivoltaic ini? Simak 5 fakta mengenai Agrivoltaic di bawah ini.
1. Agrivolatic mengkombinasikan pertanian dan energi
Agrovoltaic (climatebiz.com) Pertanian dan energi adalah kedua aspek yang memakan banyak lahan namun sangat penting untuk kehidupan manusia. Dilansir dari Agrovolatic, mengkombinasikan keduanya hadirkan sinergisme atau dikenal juga dengan istilah Green Deal. Kombinasi keduanya meningkatkan efisiensi lahan hingga 186%
Sistem Agrivolatic mengkombinasikan pertanian dan energi dalam satu luasan lahan. Di lahan pertanian, dipasang juga panel-panel surya untuk menyerap energi dari matahari. Kombinasi dari pertanian dan energi ini bisa menjadi solusi minimnya lahan saat ini.
2. Sistem Agrivolatic menghasilkan simbiosis mutualisme
Agrovoltaic (climatebiz.com) Garis besar sistem Agrovoltaic di atas pastinya membuat berpikir, sistem ini merupakan solusi menguntungkan di kedua belah pihak. Antara energi dan pertanian, keduanya terlibat simbiosis mutualisme. Melansir dari Rated Power, ini keuntungan yang didapatkan kedua belah pihak.
Untuk pertanian, pastinya dengan Agrivoltaic mengurangi penguapan akibat panas matahari terlalu terik, sehingga mengurangi tingkat kematian akibat kekeringan. Sistem Agrovoltaic juga potensial untuk mengurangi kebutuhan air. Keberadaan panel surya juga mengurangi biaya untuk listrik, bahkan mungkin bisa menjadi sumber listrik utama.
Keuntungan untuk instalasi panel surya, dengan mengkombinasikannya bersama pertanian, suhu di sekitar panel surya juga menjadi rendah. Panel surya bisa bekerja lebih optimal di suhu rendah. Selain itu, pemasangan panel surya di lahan pertanian, juga mengurangi biaya pemasangan yang biasanya harus diawali dengan perataan lahan.
3. Memiliki beberapa tipe yang disesuaikan dengan kebutuhan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Agrovoltaic (agrovoltaic.org) Perancangan sistem Agrovoltaic juga mempertimbangkan beberapa faktor utama, salah satunya tanaman yang ditanam. Setiap tanaman memiliki karakteristik berbeda, ada yang membutuhkan sinar matahari tingkat tinggi, ada juga yang lebih suka berada di naungan. Melansir dari Agroviltaic, ada 3 jenis sistem peletakan Ground Mounted, Elevated, dan Solar Greenhouse.
Ground Mounted untuk skala besar, letaknya miring sehingga bisa mengamankan tanaman dari sinar matahari berlebihan. Elevated disusun dengan sistem lebih renggang dan jarak lebih jauh antar panel surya. Biasanya sistem ini dipergunakan untuk tanaman ukuran besar. Solar Greenhouse merupakan sistem yang mengkombinasikan antara panel surya dengan greenhouse. Greenhouse bisa menggunakan energi dari panel surya untuk keperluannya seperti pencahayaan, pompa, pengaturan suhu, dan irigasi.
4. Ada beberapa tantangan dalam operasi Agrivoltaic
Agrovoltaic (agrovoltaic.org) Terlepas dari kelebihan yang telah diuraikan di atas, Agrivoltaic juga memiliki beberapa tantangan. Melansir dari Climatebiz, biaya pemasangan instalasi yang mahal adalah kendala utama. Instalasi panel surya dan pemasangannya pastinya menghabiskan biaya yang tidak sedikit.
Selain dari segi biaya, tanaman juga perlu dilakukan rotasi untuk meregenerasi tanah dan mencegah epidemi penyakit tanaman. Sistem Agrivoltaic ini juga masih dalam tahap pengembangan, jadi belum tentu sistem ini bisa cocok dengan banyak tanaman.
Baca Juga: Mengenal Agroteknologi, Masuk 5 Besar Prodi Terlaris di SBMPTN 2019