TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bisa Belajar Mengingatmu, Ini 5 Fakta Nyamuk yang Perlu Kamu Tahu 

 

ilustrasi nyamuk (pexels/Ravi Kant)

Di antara banyaknya jenis serangga yang hidup berdampingan dengan manusia, nyamuk adalah salah satu yang keberadaannya paling mengganggu. Mulai dari bunyi dengungnya, bekas gigitannya yang buat kulit gatal, sampai ancaman penyakit berbahaya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.

Sebagai media penularan penyakit berbahaya, nyamuk menjadi salah satu serangga yang sangat penting untuk dipelajari. Mulai dari siklus hidup sampai faktor-faktor yang memengaruhi keberlangsungan hidup mereka, seperti temperatur dan makanan. Hal ini berguna agar manusia bisa mengetahui cara nyamuk bekerja dan bisa mencegah penularan penyakit melalui nyamuk. Dalam tulisan ini kita akan bahas secara singkat beberapa fakta nyamuk yang menarik untuk kamu ketahui. Yuk, simak!

1. Nyamuk bisa belajar mengingat bau dan tindakanmu

ilustrasi gerakan tangan manusia (pexels/Tiana)

Nyamuk punya banyak cara untuk mendeteksi keberadaan sumber makanan mereka, baik itu hewan, tanaman, atau manusia. Dilansir Current Opinion in Insect Science tahun 2017 disebutkan bahwa nyamuk mampu mendeteksi bau badan, suhu tubuh, karbondioksida yang dikeluarkan saat bernapas, dan isyarat visual berupa intensitas cahaya dari sumber makanan mereka.

Tidak hanya itu, penelitian yang dipublikasikan pada Current Biology tahun 2018 menemukan bahwa nyamuk jenis Aedes aegypti bisa mengingat bau badan manusia dan tindakan defensif yang dilakukannya. Misalnya, saat nyamuk mendekat lalu kamu mencoba menepuk atau menepis mereka, nyamuk bisa belajar dari tindakanmu bahwa kamu adalah ancaman bagi mereka. Kemampuan belajar dan mengingat ini dipengaruhi oleh dopamine yang ada pada otak nyamuk. Dopamine adalah senyawa yang berperan sebagai hormon dan pembawa pesan antar neuron (neurotransmitter). Sebagai neurotransmitter, dopamine memengaruhi gerakan, ingatan, dan perilaku.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, ingatan ini dapat bertahan sampai 24 jam lamanya. Jadi, walaupun nyamuk suka baumu, mereka bisa saja tidak jadi menghisap darahmu.

Baca Juga: 7 Tanaman Ini Ampuh buat Usir Nyamuk, Pernah Coba?

2. Nyamuk juga butuh tidur

ilustrasi nyamuk sedang diam (pexels/Prashant Gautam)

Semua makhluk hidup butuh tidur, tak terkecuali nyamuk. Dilansir dari laman Universitas Cincinnati, nyamuk-nyamuk yang ada pada laboratorium mereka ini bisa tidur dalam rentang waktu 16–19 jam per hari.

Lama juga, ya? Namun, lamanya ini bergantung pada jenis dan stimulasi yang ada di sekitar mereka. Joshua Benoit, seorang ahli biologi di universitas tersebut mengatakan jika para nyamuk ini kurang tidur, mereka akan memilih untuk membayar utang tidur mereka dibandingkan mencari makan.

3. Selain membuang zat yang tidak perlu, nyamuk perlu buang air untuk mendinginkan suhu tubuh

ilustrasi prediuresis pada nyamuk (CDC Public Health Image Library/Jim Gathany)

Darah menjadi sumber protein untuk menutrisi telur-telur milik nyamuk betina. Namun, kelebihan garam dan air yang juga terkandung dalam darah perlu dikeluarkan untuk menjaga agar massa tubuh mereka tidak bertambah berat, yang mengakibatkan nyamuk menjadi sulit untuk bergerak.

Nyamuk juga perlu buang air untuk menjaga suhu tubuh agar fungsi-fungsi fisiologisnya — yang mengatur keseluruhan sistem pada tubuh makhluk hidup — tetap dapat berfungsi dengan baik. Melansir Current Biology tahun 2012, suhu tubuh yang tinggi pada serangga bisa menyebabkan beberapa masalah pada mereka, di antaranya adalah masalah perilaku, metabolisme, dan reproduksi.

Bagaimana suhu tubuh nyamuk bisa tinggi? Dalam Current Biology tahun 2012 dijelaskan bahwa nyamuk (dan serangga penghisap darah lainnya) akan menghisap darah sebanyak dan secepat mungkin agar manusia atau hewan yang menjadi sumber makanan mereka tidak menyadarinya. Kalian pernah mengalaminya, kan? Tidak tahu kapan datangnya, tahu-tahu kulit sudah gatal. Nah, cara nyamuk yang menghisap terlalu cepat ini bisa memindahkan suhu panas dari darah ke tubuh nyamuk, sehingga membuatnya bisa memiliki suhu setinggi 40°C atau bahkan lebih. Kalau sudah begini, nyamuk harus buang air untuk mendinginkan suhu tubuhnya.

4. Temperatur punya peranan penting dalam daur hidup nyamuk

ilustrasi tempat dengan temperatur udara yang tinggi (unsplash/Daniele Colucci)

Yep, mulai dari telur sampai jadi nyamuk dewasa, temperatur punya peranan penting dalam daur hidup nyamuk. Mari kita lihat contohnya pada telur nyamuk. Dilansir dari frontiers in Microbiology tahun 2020, telur nyamuk Aedes albopictus lebih tahan terhadap temperatur bersuhu rendah dibandingkan telur nyamuk Aedes aegypti. Hal ini juga terjadi pada nyamuk Aedes albopictus dewasa yang memiliki tingkat kelangsungan hidup tertinggi jika berada pada suhu 15°C dan terendah pada suhu 35°C.

Waktu yang dibutuhkan nyamuk untuk tumbuh dan berkembang juga dipengaruhi oleh temperatur. Telur nyamuk Aedes aegypti membutuhkan waktu sekitar 7 hari pada suhu 35°C untuk menjadi nyamuk dewasa, sementara pada suhu 15°C lama waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 40 hari.

Pada nyamuk Aedes aegypti dewasa, siklus gonotropik (mulai dari menghisap darah sampai bertelur) mereka juga akan menjadi lebih singkat jika temperatur meningkat. Semakin singkat siklusnya, semakin banyak jumlah populasi nyamuk yang dihasilkan.

Baca Juga: 5 Fakta Metode Wolbachia untuk Kendalikan Nyamuk DBD

Writer

Putri Tama

INFP according to online personality test.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya