TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Golden Pheasant, Bulu Pelanginya Indah Banget! 

Golden pheasant memiliki bulu warna-warni

golden pheasant (commons.wikimedia.org/H. Zell)

Golden pheasant atau Chrysolophus pictus adalah burung endemik Tiongkok yang habitatnya berada di hutan barat Tiongkok. Burung satu ini memiliki penampilan yang sangat mencolok dengan bulu berwarna-warni dan ekor yang sangat panjang.

Selain warna bulunya yang mencolok, golden pheasant juga memiliki keunikan lain yang tidak kalah menarik. Berikut ini adalah fakta menarik golden pheasant, burung unik yang kecantikannya tidak kalah dari burung cenderawasih.

1. Bulunya warna-warni

golden pheasant (commons.wikimedia.org/Jmhullot)

Seperti yang sudah disebutkan di atas, golden pheasant memiliki bulu yang terdiri dari banyak warna. Perbedaan warna bulu yang mencolok ini dapat terlihat terutama pada golden pheasant jantan yang masing-masing warnanya sangat mencolok.

Dilansir Royal Society for the Protection of Birds (RSPB), bulu golden pheasant jantan terdiri dari warna krem, coklat, abu-abu, oranye, biru, hitam, merah, putih, dan kuning. Sedangkan golden pheasant betina hanya memiliki bulu yang terdiri dari warna krem, coklat, abu-abu, dan hitam.

2. Ukuran tubuh betina setengah dari ukuran tubuh jantan

lukisan golden pheasant jantan dan betina (commons.wikimedia.org/Heritage Auctions/John Henry Hintermeister)

Golden pheasant jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih panjang dibandingkan golden pheasant betina. Burung jantan biasanya berukuran sekitar 109-111 cm, sedangkan burung betina hanya sepanjang 66 cm saja, hanya setengah dari panjang burung jantan. Namun, meski ukuran tubuhnya sangat panjang, 2/3 dari panjang tubuh burung ini adalah ekor mereka yang sangat menawan.

Selain ukuran tubuhnya yang mengesankan, rentang sayap golden pheasant juga cukup menakjubkan. Saat terentang, total panjang sayapnya bisa mencapai 27,5 inci atau sekitar 70 cm.

3. Punya sayap, tapi lebih memilih untuk berlari

golden pheasant (commons.wikimedia.org/Thiago Valença)

Selayaknya burung pada umumnya, golden pheasant juga memiliki sayap yang bisa digunakan untuk terbang. Akan tetapi, dalam kesehariannya, burung ini lebih sering berlarian dibandingkan terbang di atas angin.

Hal ini karena golden pheasant adalah penerbang yang kikuk dan hanya mampu terbang dalam waktu singkat, mirip dengan ayam. Oleh karena itu, burung ini menghabiskan sebagian besar waktunya di tanah. Saat malam tiba, hewan ini akan bertengger di pohon untuk beristirahat.

Baca Juga: 5 Penyebab Burung Kenari Mengalami Over Birahi, Bahaya!

4. Suka hidup menyendiri

golden pheasant suka hidup menyendiri (commons.wikimedia.org/FakirNL)

Fakta menarik lain dari burung yang sangat indah ini adalah mereka merupakan burung soliter yang suka hidup menyendiri. Golden pheasant umumnya akan meninggalkan kehidupan menyendirinya hanya saat musim kawin tiba.

Golden pheasant umumnya hanya kawin dengan satu betina atau monogami (memiliki satu pasangan). Namun, dalam beberapa kasus juga terdapat jantan yang menunjukkan perilaku poligini. Jantan yang menunjukkan perilaku poligini dapat kawin dengan dua hingga delapan betina.

Setelah musim kawin berlangsung, golden pheasant betina akan bertelur sekitar 5-12 telur di sarangnya yang berada di semak-semak lebat atau rerumputan tinggi. Burung betina akan mengerami telur-telur mereka selama 22-23 hari.

Menariknya, anak-anak golden pheasant yang baru saja menetas tersebut sudah masuk ke tahap pra-dewasa; mata mereka sudah terbuka lebar, dapat bergerak, dan makan segera setelah menetas. Golden pheasant betina biasanya mencapai kematangan pada usia satu tahun. Sedangkan burung jantan masuk ke usia dewasa pada umur 2 tahun.

Verified Writer

Ralda Maya Runita

The beauty and the sciences

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya