TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bukan Galileo maupun Ibnu Al-Haytam, Inilah Ilmuwan Modern Pertama

#SainSeru Sayangnya dia tak sepopuler dua nama di atas

Patheos.com

Sebagian dari kita pasti sering kali mendengar tentang kiprah sederet nama-nama ilmuwan terkenal di jagat ilmu pengetahuan. Misalnya si ilmuwan pertama yang menemukan ini dan si imuwan pertama yang menemukan itu. Tapi apakah kita pernah bertanya-tanya, siapa sih sebenarnya ilmuwan pertama itu sendiri?

Terma "Ilmuwan" sendiri masuk kamus bahasa Inggris pada tahun 1834. Ketika itu, ahli sejarah dan filsuf Britania Raya William Whewell menciptakan istilah "Scientist" sebagai lema untuk menggambarkan seseorang yang mempelajari struktur dan perilaku dunia fisik serta alam melalui sebuah langkah-langkah observasi dan eksperimen.

Lalu, siapa sih sebenarnya ilmuwan pertama di dunia sains itu? Yuk kita kembali ke masa lampau!

1. Zaman Yunani kuno yang penuh filosof

newsela.com

Untuk menemukan siapa sebenarnya ilmuwan pertama kita, mari kita kembali jauh ke masa lalu tepatnya pada zaman Yunani kuno. Dari jejak-jejak sejarah, tersebutlah nama Thales of Miletus yang hidup antara tahun 624-545 SM. Thales diketahui telah mencapai banyak hal baik dalam sains dan matematika. Hanya saja, dia tidak meninggalkan catatan tertulis.

Selain Thales of Miletus, terdapat nama Euclid (bapak geometri) maupun Ptolemeus (astronom yang menempatkan bumi sebagai pusat semesta). Tetapi, para pemikir yang disebut namanya itu hanya mengandalkan argumen alih-alih sebuah eksperimen untuk mendukung hipotesanya.

2. Para ilmuwan bangsa Arab

Ibnu al Haytam | unesco.org

Sementara itu, beberapa sejarawan percaya bahwa sains modern berasal dari para matematikawan dan filsuf Arab yang berkiprah di Timur Tengah beberapa dasawarsa sebelum Renaisans Eropa dimulai. Kelompok ilmuwan Arab itu termasuk antara lain al-Khwarizmi, Ibnu Sina, al-Biruni dan Ibnu al-Haytham.

Bahkan, banyak ahli yang mengakui adalah Ibnu al-Haytham yang hidup di Irak antara tahun 965-1039 M sebagai ilmuwan pertama. Soalnya, dialah yang menemukan kamera lubang jarum, menemukan hukum pembiasan cahaya dan mempelajari sejumlah fenomena alam, seperti pelangi dan gerhana.

Namun, masih belum jelas apakah metode ilmiahnya benar-benar modern atau lebih seperti Thales, Euclid, Ptolemeus dan para pemikir zaman Yunani kuno yang hanya mengandalkan argumen.

Pun tidak tegas apakah Ibnu al-Haytam memperoleh pengetahuannya itu dari mistisisme, sebuah paham yang menyebarkan ajaran secara rahasia dan hanya diketahui oleh para penganutnya saja. Pasalnya, mistisisme cukup lazim pada saat itu.

Baca Juga: Ini 5 Universitas Asal Para Ilmuwan Dunia, Impian Semua Pelajar!

3. Ini syarat-syarat ilmuwan sejati

pri.org

Karena menentukan siapa orang pertama yang menggunakan observasi dan eksperimen pertama kali itu cukup sulit, maka penulis Brian Clegg menganjurkan metode yang lebih mudah untuk mengidentifikasi karakteristik dari seorang ilmuwan.

Karakteristik ilmuwan menurut Clegg antara lain, dia harus mengakui pentingnya bereksperimen, menggunakan matematika sebagai alat fundamental sekaligus mempertimbangkan semua informasi tanpa bias. Singkat kata, ilmuwan pertama kita tidak boleh terbelenggu dengan dogma tradisional seperti agama. Dia harus lepas, bersedia mengamati, bereaksi dan berpikir secara obyektif.

Kalau berdasarkan syarat-syarat Brian Clegg itu, maka nama-nama ilmuwan pada abad ke-17 semacam Christiaan Huygens, Robert Hooke dan Isaac Newton jelas memenuhi kriteria itu. Tetapi sekali lagi, untuk menemukan ilmuwan pertama dengan karakteristik ini, kita harus melakukan perjalanan ke zaman Renaissance, ke pertengahan abad ke-16. Yuk kita sana!

Dan pemenangnya adalah...

4. William Gilbert adalah ilmuwan modern pertama

William Gilbert | thefamouspeople.com

Kamu mungkin berpikir bahwa si Galileo Galilei sebagai ilmuwan modern pertama karena dia juga hidup pada zaman Rennaissance. Semestinya begitu, tapi kenyataannya tidak demikian. Galileo dengan cemerlang menjungkirbalikkan gagasan-gagasan Aristoteles tentang teori gerakan (motion). Selain itu, Galileo juga mampu menjelaskan konsep-konsep rumit tentang gaya dan percepatan (acceleration).

Galileo memang ilmuwan yang populer karena berhasil menyempurnakan teleskop dan menggunakannya untuk mempelajari kosmos untuk pertama kalinya. Dalam semua karyanya, selain terbukti obyektif dan gigih, Galileo telah menunjukkan penekankan akan perlunya observasi dan eksperimen. Namun, sejatinya pencapaian Galileo berhutang banyak pada sosok yang lahir 20 tahun sebelum kelahirannya sendiri.

Orang yang berjasa itu adalah William Gilbert. Ilmuwan satu ini memang tidak terkenal dalam sejarah sains sebelumnya. Tetapi, bersama-sama dengan Galileo, Gilbert sibuk mempraktikkan sekaligus memberikan contoh serangkaian metode ilmiah kepada rekan-rekan sejawatnya setelah dekade pertama abad ke-17 berlalu.

Penulis John Gribbin menerbitkan buku tentang Gilbert dan Galileo dengan tajuk The Scientist pada tahun 2002.

5. Sebuah buku ilmiah yang penting

Buku De Magnete | studentlife.utoronto.ca

Walau nama Galileo Galilei lebih populer hingga masa kini, William Gilbert, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, lahir 20 tahun lebih awal dari kelahiran koleganya itu. Setidaknya secara kronologis, dia layak diganjar dengan predikat ilmuwan pertama di dunia sains.

Gilbert lahir pada tahun 1544 dari keluarga terpandang di Inggris. Dia lantas berkuliah di Cambridge University antara tahun 1558 hingga 1569. Pada akhirnya, dia menetap di London dan memulai karier yang sukses sebagai dokter.

Karya Gilbert yang paling populer adalah penyelidikannya tentang sifat magnet bertajuk De Magnete, Magnetic Corporibus, and Magneto Magnete Tellure (On the Magnet, Magnetic Bodies, and the Great Magnet of the Earth). Itu adalah buku penting pertama di dunia tentang ilmu fisika.

Baca Juga: Ini Alasan Ilmiah Kenapa Masih Sedikit Perempuan yang Menjadi Ilmuwan

Verified Writer

Rangga Putra

Lahir di Kota Pahlawan Surabaya dan besar di Kota Santri Gresik. Suka Bismillah dan Alhamdulillah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya