TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Noctiluca, Biota Penghasil Cahaya di Pantai Glow in The Dark

Bukan hewan atau tumbuhan

Air laut yang berpendar karena Noctiluca (twitter.com/TheAtlPhoto)

Apakah kamu sudah tahu bahwa beberapa pantai di berbagai belahan dunia ada yang airnya menyala saat malam hari? Cahaya yang berpendar di pantai-pantai glow in the dark biasanya berwarna biru terang.

Fenomena yang cantik tersebut disebabkan oleh sea sparkle, makhluk hidup yang nama ilmiahnya Noctiluca scintillans. Yuk, simak beberapa fakta tentang biota satu ini!

1. Wujud

Wujud Noctiluca scintillans diamati dengan mikroskop (flickr.com/microagua)

Noctiluca scintillans bukan hewan atau tumbuhan, tetapi kelompok dinoflagellata yang biasa disebut ganggang atau alga. Menurut sebuah artikel dalam European Journal of Protistology, Noctiluca scintillans adalah organisme sel tunggal yang ukuran diameternya 500-1000 mikrometer. Mereka bergerak mengikuti arus air dan tidak bisa berenang aktif.

Publikasi dalam jurnal Oceanologia menjelaskan ada 2 wujud Noctiluca scintillans yaitu Nocticula hijau dan Noctiluca merah. Perbedaan ini tergantung dari pigmen yang ada di dalam selnya. Noctiluca hijau bisa menghasilkan makanan sendiri karena bersimbiosis dengan organisme yang mampu berfotosintesis dan hidup di dalam sel Noctiluca namanya Pedinomonan noctiluca . Namun, Noctiluca hijau juga mengonsumsi plankton seperti Noctiluca merah jika jumlah makanannya melimpah.

2. Asal cahaya

Air laut yang berpendar karena Noctiluca (flickr.com/Callery Photo)

Dalam bahasa Latin, Noctiluca berarti cahaya saat malam dan scintillans artinya bersinar. Cahaya yang dihasillkan oleh makhluk hidup dinamakan bioluminescence. Menyadur WebMD, bioluminescence dihasilkan jika suatu organisme punya luciferin dan luciferase yang akan bereaksi secara kimia dengan oksigen dan menghasilkan cahaya sebagai produk sampingan.

Enzim luciferase dan molekul luciferin pada Noctiluca scintillans ada di dalam bagian sel yang disebut scintillon. Perubahan atau gangguan yang terjadi di lingkungan misalnya gerakan ombak atau penurunan kadar garam menyebabkan stres pada Noctiluca sehingga menstimulasi reaksi di dalam selnya. Reaksi ini membuat scintillon semakin bersifat asam dan akhirnya mengaktifkan enzim luciferase yang kemudian mempercepat pengikatan luciferin dengan oksigen. Reaksi kimia ini menghasilkan molekul yang dinamakan oxyluciferin dan cahaya.

3. Distribusi dan habitat

Noctiluca scintillans diamati dengan mikroskop cahaya (flickr.com/myfwc)

Noctiluca tersebar dari lautan tropis sampai lautan di belahan bumi utara. Penelitian yang dipublikasikan oleh Frontiers in Marine Science menyimpulkan bahwa Noctiluca biasanya melimpah pada musim semi sampai musim panas sekitar bulan Mei hingga Juli walaupun keberadaannya bisa dijumpai sepanjang tahun.

Dikutip dari artikel dalam jurnal Oceanologia, Noctiluca merah ada di pesisir beriklim sedang hingga sub-tropis dengan suhu 10 sampai 25°C. Organisme ini tersebar luas di lautan Amerika Tengah, Amerika Selatan, Eropa, Afrika, Laut Hitam, Asia Timur, Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Laut Tasman. Sementara itu Noctiluca hijau kisaran suhu tempat hidupnya terbatas dari 25 sampai 30°C. Biota ini bisa dijumpai di perairan tropis Asia Tenggara, Teluk Benggala, Laut Arab, Teluk Oman, dan Laut Merah.

4. Siklus hidup

Ilustrasi Noctiluca scintillans (flickr.com/microagua)

Siklus hidup Noctiluca scintillans bisa dibahas mulai dari trophont, saat organisme ini berada di fase dewasa dan dapat memperbanyak diri dengan cara pembelahan biner. Ini merupakan proses reproduksi aseksual yaitu pembelahan secara langsung dari satu sel Noctiluca menjadi dua sel individu Noctiluca baru.

Dikutip dari jurnal Frontiers in Marine Science, selain melakukan pembelahan biner, trophont juga bisa berkembang menjadi gamont yaitu fase sel Noctiluca yang mampu melakukan gametogenesis atau reproduksi secara seksual. Sel Noctiluca baru yang masih dalam fase zigot hasil reproduksi seksual akan memiliki 4 flagella atau alat gerak mirip cambuk. Seiring pertumbuhannya flagella ini akan hilang dan Noctiluca berkembang menjadi dewasa atau fase trophont.

Baca Juga: Fakta Ubur-ubur Nomura, si Raksasa Beracun yang Mematikan 

Verified Writer

Rasyi Fauzia

Living my life

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya