TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Makin Hari Makin Banyak Es yang Mencair di Antartika, Bagaimana Bisa?

#SainSeru: Wilayah sekitar Antartika diperkirakan akan tenggelam

pixabay/novidwifegita

Antartika merupakan benua sekaligus salah satu kutub planet Bumi yang berada di Selatan. Wilayah yang terkenal dingin dan dihuni oleh banyak makhluk hidup seperti penguin yang mampu beradaptasi dengan suhu rendah tentu sudah semakin terancam kehidupannya. Diperkirakan es di wilayah Antartika semakin berkurang jumlahnya karena beberapa penyebab. Beberapa sudah ditemukan dan sisanya masih perlu diteliti kembali untuk mencari solusi untuk Antartika.

1. Makin tinggi suhunya, maka makin banyak es yang mencair

pixabay/girlart39

Wilayah Antartika yang terdiri dari hamparan luas yang mengitari orbital Bumi. Nasib Antartika sepertinya akan sama seperti yang dialami wilayah Arktik tepatnya Greenland yang semakin mencair esnya. Wilayah kutub Utara mencapai rekor terendah dan terancam membahayakan bagi wilayah sekitarnya. Namun, banyak ilmuwan maupun ahli kelautan yang mempunyai mitigasi khusus untuk menghindari hal tersebut. 

Akan tetapi, hal tersebut akan sulit berlaku untuk Antartika. Jika sebagian wilayah Antartika mencair, maka pulau-pulau kecil di sekitarnya terancam tenggelam bahkan akan mengurangi daratan yang ada di Bumi. Apalagi Antartika memiliki gunung dan gletser yang tinggi sehingga sangat berbahaya jika dibiarkan terus menerus.

2. Pemanasan global jadi salah satu pemicunya

pixabay/Mariamichelle

Pemanasan global yang terus berlanjut hingga kini sangat berdampak bagi kehidupan terutama lingkungan yang ditutupi es semakin memprihatinkan. Titik-titik mencairnya es di Antartika sudah ditemukan dan memiliki pengaruh yang tidak terlalu besar. Namun, jika dibiarkan maka akan berbahaya dan bernasib seperti Kutub Utara.

Pemanasan global ini sudah terjadi sejak satu abad lalu. Dampak-dampak yang dirasakan baru terjadi saat memasuki masa milenial dan semakin cepat efek dan perpindahan reaksinya. Reaksi fisiologis antara air dan lapisan Bumi yang tidak dapat dikendalikan sehingga membuat es tak dapat menahan wujudnya dan berlangsung secara bertahap dan melambat.

3. Sirkulasi laut Antartika tak berada pada jalurnya dan tidak bekerja dengan semestinya

pixabay/WikiImages

Sirkulasi laut Antartika tak berada pada jalur yang benar. Kandungan gas karbon dioksida yang seharusnya dapat diserap oleh lautan dan tidak dapat menganggu keseimbangan justru tidak dapat bekerja dengan optimal. Panas dari atmosfir juga tak dapat diserap dengan baik oleh air sehingga arus pada sirkulasi laut menjadi lambat dan tak dapat menyimpan panas maupun karbon dioksida.

Hal tersebut juga sangat merugikan karena dapat membuat permukaan air laut semakin meningkat dan mendorong percepatan laju kenaikan air laut yang tak henti. Jadi, dapat dikatakan air laut akhirnya memakan es dan mengabaikan panas maupun karbon dioksida yang ada di atmosfir. 

Verified Writer

Reinhart Ignasius

Biasalah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya