TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Squall Line? Fenomena yang Sebabkan Banjir di Semarang

Berpotensi sebabkan banjir besar

ilustrasi awan mendung (Unsplash/ Alexander Nrjwolf )

Intinya Sih...

  • Squall Line menjadi pemicu banjir di Semarang karena menyediakan pasokan kelembaban laut ke darat, memungkinkan badai bertahan lama
  • Squall line adalah barisan badai yang membawa cuaca ekstrem seperti angin kencang dan hujan lebat dalam durasi singkat
  • Fenomena Squall Line bisa memicu bencana banjir karena intensitas hujan tinggi dalam waktu singkat, serta disertai angin kencang

Selama beberapa waktu, Semarang diguyur hujan deras. Beberapa daerah mengalami kebanjiran. Bahkan ada yang sampai mengalami tanah ambles. Beberapa ahli kemudian mengaitkan fenomena Squall Line sebagai salah satu penyebab dari banjir yang terjadi di wilayah Semarang.

Dr. Erma Yulihastin, Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengutarakan tentang badai Squall Line laut sebagai salah satu pemicu banjir di Semarang.

"Saya cek sudah lebih dari 12 jam konsentrasi hujan badainya memang ada di Semarang. Efek squall line besar yg memanjang dari laut menuju pesisir," tulis Dr. Erma di akun X miliknya.

Apa itu badai Squall Line?

ilustrasi badai (unsplash.com/Johannes Plenio)

Menurut Dr. Erma, Badai Squall Line menjadi penghubung suplai kelembaban dari laut ke darat. Ini juga menjadi jalan bagi badai yang berpotensi menimbulkan banjir. Karena menjadi jalan bagi badai untuk mengakumulasikan dan menyalurkan energi, badai yang terbentuk akan bertahan lama.

Lantas apa itu Squall Line? Melansir National Weather Service (NWS) Amerika Serikat, squall line atau garis squall merupakan salah satu tipe badai.

Fenomena squall line adalah barisan badai yang tersusun memanjang seperti garis. Squall line ini bisa membawa cuaca ekstrem seperti angin kencang dan hujan lebat dalam durasi singkat. Biasanya squall line bergerak cepat dengan panjang ratusan kilometer namun lebarnya hanya belasan kilometer.

Dr. Erma juga berpendapat bahwa hujan lebat yang terjadi di Semarang tidak terlepas dari pengaruh bibit siklon 18S yang bergerak lambat. Karena pergerakannya yang lambat, bibit siklon ini menyebabkan terbentuknya banyak badai squall line.

"Pergerakan yg lambat dan tidak segera menjauh menuju Australia inilah yg telah memicu propagasi hujan yg kuat dan maraknya pembentukan badai squall line pemicu hujan persisten berhari-hari bahkan intensitas hujan pun bisa ekstrem, yg disertai angin kencang," tulisnya di X.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya