Ada Beragam Tahun Baru, Begini Lho 3 Macam Sistem Penanggalan di Bumi
#SainSeru Ternyata zaman dulu belum ada sistem penanggalan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada tanggal 11 September 2018 ini, kita memperingati tahun baru Hijriah. Ngomongin tentang tahun baru, apakah kalian pernah bertanya-tanya kenapa ada banyak tahun baru selama ini? Sebenarnya gimana sih sistem penanggalannya?
Seperti yang kita ketahui, ada beberapa tahun baru yang kita tahu, seperti tahun baru Masehi, tahun baru Imlek, tahun baru hHijriah, dan mungkin masih banyak lagi tahun baru lainnya. Lalu bagaimanakah awal mula manusia dapat mengetahui bahwa mereka hidup dalam sebuah siklus?
Puluhan ribu tahun yang lalu tidak ada yang tahu bahwa hari ini adalah hari apa, bulan apa dan tahun berapa. Mereka hanya menjalankan rutinitas mereka seperti berburu dan mencari sesuatu untuk dimakan.
Namun ketika burung-burung bermigrasi, tanaman tidak tumbuh, cuaca berganti dan perubahan alam lainnya menyebabkan manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan makan mereka. Barulah manusia sadar, bahwa ada suatu siklus yang berulang dan konsep tahun muncul dipikiran mereka.
Mulailah mereka membagi waktu tahunan menjadi musim dan bulan. Pada titik ini setiap peradaban diseluruh dunia, mulai dari Mesopotamia, Arab, Maya, hingga daratan Tiongkok mengembangkan sistem penanggalannya masing-masing.
Pada umumnya ada 3 sistem penanggalan, yaitu Solar (Matahari), Lunar (Bulan), Luni-Solar (Matahari-Bulan). Yuk kita bahas satu persatu ketiga penanggalan ini.
1. Solar (Matahari)
Sistem solar atau matahari adalah sistem penanggalan yang berdasarkan pada siklus Bumi mengitari Matahari. Awalnya sistem matahari hanya dipakai untuk siklus jangka pendek, yaitu siklus harian.
Ketika matahari terbit dan tenggelam disebut "siang". Sedangkan waktu ketiadaan matahari disebut "malam". Lalu gabungan keduannya disebut satu hari. Namun ketika fenomena terbit dan tenggelamnya matahari ini digunakan untuk melakukan perhitungan siklus jangka panjang ternyata tidaklah akurat, jadinya sistem Solar ini lama tidak disadari oleh manusia karena pola pergerakannya tidak mudah terlihat.
Sampai pada suatu ketika, manusia sadar bahwa pergerakan terbit dan tenggelamnya matahari tidak berulang pada orbit yang sama. Sistem solar membagi 1 tahun langsung dengan 365 posisi matahari di langit.
Editor’s picks
Kenapa 365 hari? Karena setelah angka tersebut, matahari kembali ke posisi awalnya. Sistem penanggalan yang kita gunakan setiap hari yaitu kalender Masehi. Kalender Masehi menerapkan sistem solar atau matahari ini untuk perhitungannya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.