TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Titanoboa, Ular Purba Terbesar yang Pernah Hidup di Muka Bumi

Dibandingkan Titanoboa, anakonda gak ada apa-apanya lho!

nytimes.com

Mungkin kamu sudah tidak asing dengan anakonda, ular raksasa yang terkenal karena sering dijadikan bahan film horor. Ukuran jumbonya menjadi daya tarik ular tersebut, tapi juga sekaligus membuat banyak orang bergidik ngeri.

Tapi, ternyata ular anakonda bukan yang terbesar di dunia, lho. Sejarah pernah mencatat bahwa ular terbesar di dunia adalah Titanoboa, yang kini sudah punah. Yuk, simak beberapa fakta menarik tentang ular raksasa ini!

1. Menjadi predator terbesar setelah zaman kepunahan dinosaurus

sciencesource.com

Dilansir dari Express.co.uk, Titanoboa dipercaya hidup sekitar 58-60 juta tahun yang lalu, tepatnya pada pertengahan hingga akhir zaman Paleosen. Zaman itu merupakan zaman yang terjadi sesaat setelah dinosaurus punah dari muka bumi akibat serbuan meteor dari langit.

Bbc.com melaporkan bahwa setelah kepunahan dinosaurus, Titanoboa menjadi predator terbesar di bumi selama setidaknya 10 juta tahun. Wah, lama banget ya!

2. Berat tubuh saat dewasa bisa lebih dari satu ton

worldatlas.com

Titanoboa dewasa memiliki panjang tubuh hingga 42-49 kaki (sekitar 13-15 meter) dan berat mencapai 1134 kg, seperti dilaporkan oleh Smithsonianmag.com. Dikutip dari Britannica.com, ukuran ini merupakan hasil ekstrapolasi dari tulang belakang fosil ular oleh para pakar paleontologi.

Sementara itu, National Geographic menjelaskan bahwa ular terbesar yang masih hidup di bumi hingga saat ini adalah anakonda hijau. Ular yang banyak hidup di hutan Amazon dan sungai Orinoko di Amerika Selatan ini memiliki panjang 20-30 kaki (sekitar 7-9 meter) dan berat mencapai 168 kg.

Duh, kebayang kan perbedaan ukuran anakonda hijau dan Titanoboa yang begitu jauhnya?

Baca Juga: 5 Fakta Anakonda, Ular Terbesar yang Jago Berenang 

3. Dapat memangsa hewan raksasa

deviantart.com

Titanoboa dapat memangsa seekor buaya raksasa seberat 136 kilogram. Titanoboa akan menarik mangsanya ke dekat perairan, memasukkannya ke badan air, melilitnya lalu memakannya. Cara makan ini sebenarnya juga mirip seperti cara makan ular anakonda.

4. Tinggal di tempat panas dan lembab

csag.uct.ac.za

Worldatlas.com melaporkan bahwa habitat Titanoboa berada di tempat panas dan lembab seperti di Amerika Selatan. Fosil Titanoboa memang banyak ditemukan di negara Peru dan Kolombia di Amerika Selatan. Selain itu, faktanya ular-ular besar seperti anakonda dan piton memang banyak tinggal di daerah beriklim hangat, seperti di daerah khatulistiwa. Temperatur bumi pada masa kehidupan Titanoboa bahkan mencapai 90 derajat Celcius. Pada suhu yang demikian panas dan lembab, ular ini bisa tumbuh lebih besar.

Berbagai studi menunjukkan bahwa ular ini tinggal di habitat yang sama dengan Carbonemys, sejenis kura-kura raksasa purba yang juga telah punah. Kedua hewan ini hidup bersama-sama di daerah rawa di wilayah Amerika Selatan. Meskipun tinggal bersama-sama, namun para ilmuwan menduga bahwa Titanoboa memangsa Carbonemy untuk bisa bertahan hidup. Ini terbukti dengan ditemukannya fosil Carbonemys tak jauh dari fosil Titanoboa.

Baca Juga: Mengerikan, tapi Menakjubkan! Ini Dia 5 Spesies Ular Terbesar di Bumi

Verified Writer

Rivandi Pranandita Putra

Mencari proofread skripsi/tesis/jurnal ilmiah? IG: @mollyproofread

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya